Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Silang sengkarut proyek Donggi-Senoro menebarkan berbagai kabar tak sedap.
Sejumlah sumber KONTAN bercerita, akibat mandeknya proyek ini, Mitsubishi berniat hengkang dari konsorsium. Kabar kepergian Mitsubishi bukanlah yang pertama. Perusahaan ini juga sempat diisukan akan mundur pada Agustus 2009, seiring pelarangan ekspor gas oleh Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla. Sayangnya Mitsubishi belum menjawab pertanyaan KONTAN mengenai kabar ini.
Sumber itu bilang, pemerintah sedang mencari pengganti Mitsubishi. Konon, calonnya adalah Northstar Pacific. Belum jelas bagaimana mekanisme pengambilalihan saham Mitsubishi oleh perusahaan Patrick Walujo ini. Apalagi, perjanjian Donggi terbilang rumit. Sebab, kontrak blok ini melibatkan swasta dan pemerintah. Belum lagi, keterlibatan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dalam pembiayaan proyek.
Toh, munculnya nama Northstar juga masuk akal. Selain kemampuan pembiayaan yang bisa menggantikan fungsi JBIC, perusahaan ini punya keahlian di bidang migas, yaitu saat mengelola proyek gas cair dan ladang migas di Sumatera Selatan.
Direktur Utama Medco E&P Indonesia Budi Basuki enggan berkomentar mengenai hal ini. Ia hanya mengingatkan, perubahan kontrak bukan perkara gampang. Apalagi, konsorsium juga beranggotakan Medco dan Pertamina. "Kami memilih Mitsubishi bukan hanya karena uang tetapi komitmen dan pengalaman," kilah Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
