Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produsen baja lapis untuk kebutuhan konstruksi, NS Bluescope berusaha memperbesar bisnisnya tahun ini. Di atas kertas, perusahaan patungan Australia dan Jepang itu menargetkan pertumbuhan 15%.
Puspita Sari, Sales Director NS Bluescope Lysaght Indonesia bilang, upaya memperbesar pasar dilakukan dengan beragam strategi. Pertama, ekspansi pasar ke daerah yang minim peredaran produk NS Bluescope seperti di Sumatradan Kalimantan. Saya melihat di Sumatra cukup prospektif. Karena ada proyek di bidang energi, pertambangan, dan peternakan. Juga di Kalimantan dan Sulawesi ada pembangunan bandar udara dan gedung pemerintah, kata Puspita, Jumat (10/2).
Saat ini, NS Bluescope lebih banyak memenuhi permintaan baja lapis untuk konstruksi di Jakarta dan kota satelit di sekitarnya. Selain ekspansi ke daerah, NS Bluescope juga berusaha meningkatkan kualitas layanannya.
Untuk itu, NS Bluescope membuat program pendampingan proyek untuk konsumen berupa dari proyek dimulai hingga proyek selesai. Untuk rencana ini, NS Bluescope terlebih dahulu melatih tukang atau pekerja yang menggarap proyek konstruksi milik konsumen tersebut. Selama ini konsumen memiliki beberapa proyek dan belum tentu semua menggunakan jasa kami. Maka dari itu, kami memberikan program loyalty seperti ini, jelas Puspita.
Untuk menggenjot produksi, NS Bluescope memiliki empat pabrik yang ada di Medan, Cibitung, Surabaya, dan Makassar dengan kapasitas produksi 60.000 ton per tahun. Hingga kini produksi cukup untuk melayani permintaan, kata Kien Tran, Predir NS Bluescope Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News