Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) sudah mengantongi kontrak baru sekitar US$ 1,8 miliar. Kontrak baru tersebut untuk dua proyek di sektor minyak dan gas.
Proyek pertama, membangun terminal penerimaan gas alam cair atawa LNG receiving terminal di Cilegon, Banten. NEPI menggunakan belanja modal tahun ini untuk investasi di proyek pertama sebesar US$ 200 juta. Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan.
Junaidi Elvis, Presiden Director NEPI mengatakan, penggunaan belanja modal dikhususkan untuk pembangunan jetty, unit regasifikasi dan LNG floating storage di dalam kawasan krakatau industrial estate.
"Saat ini masalah lahan sudah clear and clean. Studi kelayakan juga sudah beres," terang Elvis kepada KONTAN pada Selasa (23/02).
NEPI tinggal menunggu izin amdal dan izin terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). Jika proses izin itu bisa diselesaikan dalam waktu dekat maka NEPI akan melakukan ground breaking.
Elvis menambahkan, kapasitas storage 160.000 m3 dan 2x375 juta standar kaki kubik (mmscfd) untuk unit regasfikasinya.
Jika proyek di Cilegon ini beroperasi, dari HUB cilegon, gas akan dialirkan melalui pipa IPP power plant dan industri.
"Pengaliran gasnya akan menggunakan iso tank untuk industri di kawasan Krakatau dan mini carrier untuk wilayah regional barat seperti Jawa Barat, Banten dan Lampung," kata Elvis.
Lalu untuk proyek kedua, pembangunan integrated project mini refinery, LPG storage dan LNG recieving terminal di kawasan Situbondo Refinery Industri, Jawa Timur.
Saat ini, proyek tersebut sedang dilakukan studi kelayakan dan tanahnya juga sudah clear and clean.
Elvis mengklaim, awalnya proyek kedua akan dilakukan di Banyuwangi. Namun, karena urusan tanah belum rampung, akhirnya dipindahkan ke Situbondo yang bekerjasama dengan Situbondo Refinery Industri.
Nilai investasi untuk proyek kedua ini ditaksir sekitar US$ 1,6 miliar. Proyek situbondo akan dibangun pada akhir tahun depan, setelah proyek Cilegon rampung dibangun.
Sementara kapasitas LNG storage 160.000 m3 dan unit regasifikasinya 2x375 mmscfd. Lalu kapasitas LPG refrigerated tank terminal 80.000 -100.000 m3. Serta mini refinery dengan kapasitas 30.000 barel per hari dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap 1x700 megawatt (MW).
"Untuk mini refinery feedstocknya kondensat yang menghasilkan produk motor gasoline (mogas) dan Avtur," beber Elvis.
Gas dari terminal penerimaan LNG di Situbondo akan dialirkan ke daerah Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News