Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usahanya PT Potum Mundi Infranusantara resmi melepas kepemilikan terhadap PT Tirta Bangun Nusantara (TBN). Adapun nilai transaksi yang diraih mencapai Rp 55 miliar.
Head of Corporate Communications META Indah D.P. Pertiwi mengatakan Potum memiliki 28% saham di TBN. Dalam perjalanannya, perusahaan memiliki strategi untuk mendivestasi karena kepemilikan saham yang minoritas di TBN.
“Nilai transaksi sebanyak-banyaknya sebesar Rp 55 miliar,” jelas Indah kepada Kontan.co.id, Rabu (1/2).
Indah menjelaskan, divestasi ini dilakukan oleh META melalui anak usahanya Potum sehubungan dengan kepemilikan saham yang minoritas di TBN dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM).
Nantinya, hasil transaksi yang diraih tersebut digunakan untuk memperkuat ekspansi bisnis Potum ke depannya.
Indah mengungkapkan, saat ini akses ke air bersih dan yang terlayani air bersih masih kecil di Indonesia.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) akan Sesuaikan Tarif Tol JORR-1 dan Tol MBZ Tahun Ini
META melalui anak usahanya Potum masih memiliki portofolio di penyediaan air bersih yang dikelola oleh PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) akan mengelola pendistribusian air bersih ke ratusan pabrik yang ada di kawasan industri di wilayah Serang.
Sementara PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) untuk pengolahan air dengan cakupan hingga membangun, mengoperasikan, dan mengelola Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di Kawasan Industri Medan (KIM), Sumatra Utara, dan kami melihat opportunity untuk mengembangkan di kota-kota lainnya.
Tak hanya berfokus di sektor air bersih, META juga gencar melakukan pembangunan dan pengembangan jalan tol.
META telah menyiapkan dana belanja modal atau capex Rp 1,6 triliun di sepanjang tahun 2023 dengan persentase 70% funding dan 30% equity.
“Yang sebagian besar dialokasikan untuk jalan tol di tahun ini,” lanjutnya.
Dalam catatan KONTAN, META telah resmi menggenggam 40% kepemilikan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated alias Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ). Rata-rata volume lalu lintas (traffic) di Jalan Tol MBZ mencapai 400.000 - 500.000 kendaraan per hari.
Melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara (MUN), META membeli 40% kepemilikan saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). JJC merupakan entitas anak PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang mengelola Jalan Layang MBZ.
Selain jalan tol, Nusantara Infrastructure memiliki beberapa proyek air bersih dan energi terbarukan. Di segmen air bersih, META mengoperasikan tiga instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant (WTP).
Bisnis ini dijalani melalui PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) yang berlokasi di Serang dengan total kapasitas 907.200 m3 per bulan, PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) di Medan Sumatra Utara dengan total kapasitas air 250.000 m3 per bulan dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) di Cikokol, Tangerang, Banten serta proyek di PT Tirta Bangun Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News