Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan, META juga sudah mengikuti proses lelang sejumlah pengembangan proyek di sektor tersebut.
“Proyek PLTA kami juga sudah ada beberapa di pipelines, ada yang proyek kami sendiri ada juga beberapa yang pelaku usaha di pembangkit hydro itu berkeinginan untuk team up bekerjasama dengan kami. Namun sebagaimana diketahui proyek-proyek ini juga harus melalui proses lelang oleh PLN,” jelasnya.
Untuk bisnis jalan tol, META sendiri sudah merampungkan dua proyek jalan tol mereka yakni proyek pengembangan bisnis Jalan Tol BSD dan proyek Makassar New Port (MNP) Toll Access Road. META menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,4 triliun untuk kedua proyek jalan tol ini.
Baca Juga: Efek Akuisisi, Nusantara Infrastructure (META) Masih Merugi
“Capex lebih banyak di jalan tol, proyek di BSD dan MNP Toll Access Road, kelanjutan dari capex tahun lalu. Jadi secara agregat kedua proyek tersebut sudah dianggarkan Rp 1,4 triliun, sudah 100% terealisasi,” tandasnya.
Kinerja META di paruh pertama 2023 sebagian besar didapatkan dari bisnis jalan tol yang mencapai Rp 303,37 miliar. Kemudian sisanya dari penyediaan air bersih Rp 32,45 miliar, energi terbarukan Rp 101,23 miliar, dan pendapatan lainnya Rp 7,04 miliar.
Dari sisi bottom line, META menderita rugi periode berjalan sebesar Rp 133,66 miliar hingga akhir Juni lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News