Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Regas mulai melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan fasilitas offloading liquefied natural gas (LNG) skala kecil pertama di Indonesia. Fasilitas ini merupakan sarana memuat LNG ke kapal pengangkut skala kecil yang dibangun di terminal terapung alias floating storage regasification unit (FSRU) Nusantara Regas Satu yang terletak di Teluk Jakarta.
Dalam pengembangan fasilitas offloading skala kecil ini, perusahaan patungan Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) tersebut menggandeng konsorsium PT Pertagas Niaga dan PT National Energy Solutions. Kerjasama ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas Bara Frontasia, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti, dan Managing Director PT National Energy Solutions Norman Edward Sebastian pada Jumat (20/4).
Dalam kerjasama ini, Nusantara Regas berperan sebagai penyedia fasilitas penyimpanan dan offloading LNG FSRU, PT Pertagas Niaga sebagai pemasok komoditas LNG, sedangkan PT NES sebagai penyedia infrastruktur logistik dan mini regasifikasi LNG. Fasilitas ini ditargetkan beroperasi pada awal tahun tahun 2019. "Dan siap memasok LNG skala kecil," kata Bara, Jumat (20/4).
Tahap pertama, yaitu antara tahun 2019 sampai 2021, Nusantara Regas memasok volume LNG sekitar 2,7 british billion thermal unit (bbtud). Lalu tahap kedua, tahun 2021 sampai tahun 2028 sekitar 6,7 bbtud.
Nusantara Regas telah mengidentifikasi beberapa potensi permintaan pengguna LNG skala kecil. Salah satunya adalah kebutuhan PT Pertagas Niaga dan PT NES untuk memasok LNG ke PLTG IPP di Tulang Bawang, Lampung. "Tidak menutup kemungkinan pemenuhan kebutuhan LNG untuk listrik di wilayah Bangka Belitung, Pontianak dan Lombok," kata Bara.
Linda mengatakan, fasilitas ini bisa memberikan kesempatan lebih luas untuk pengembangan bisnis Pertagas Niaga. "Peluang bagi pembangkit listrik skala kecil maupun ritel industri untuk beralih menggunakan gas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News