Reporter: Merlinda Riska | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. OLX Indonesia tengah fokus melakukan migrasi iklan dari Berniaga.com ke OLX.co.id. Migrasi ini menyusul telah bersatunya kedua situs iklan baris (e-commerce) pada November 2014.
Juru Bicara OLX Indonesia Ario Agung Sumantri lewat surat elektroniknya kepada KONTAN akhir pekan kemarin, menyatakan, proses migrasi user (pengiklan) ini memiliki beberapa prosedur yang harus dijalankan. Sehingga, migrasi yang mulai dilakukan sejak Senin (14/1) kemarin, masih berlangsung hingga kini.
"Saat ini masih proses migrasi iklan dari Berniaga ke OLX. Berapa jumlah iklan secara pasti yang dialihkan baru bisa diinformasikan setelah proses migrasi ini selesai," katanya.
Menurutnya, salah satu prosedurnya adalah iklan Berniaga.com yang aktif setelah tanggal 11 November 2014 dan memenuhi ketentuan pemasangan iklan di OLX.co.id akan tampil secara otomatis di website OLX.co.id.
"Untuk user Berniaga yang memasang iklan sebelum tanggal tersebut, kami sarankan untuk segera memasang iklan di OLX.co.id agar bisa terjual lebih cepat," saran Ario.
Ario bilang, OLX yang sebelumnya bernama Tokobagus.com ini menjelaskan, meski resmi bergabung dengan Berniaga, namun tak ada perubahan fitur pada cara pasang iklan di OLX.co.id. Namun, OLX menyediakan fitur pasang iklan berbayar agar lebih terlihat oleh pengunjung.
"Kami sediakan bagi user agar iklan lebih visible dengan fitur berbayar bernama promopoin. Tapi, sifatnya opsional. Namun, pada prinsipnya pasang iklan adalah gratis," ungkapnya.
Asal tahu saja, OLX dengan Berniaga bergabung lantaran investor OLX yaitu Naspers dari Afrika Selatan, pada November 2014, sepakat mendirikan perusahaan patungan dengan 701 Search yang tak lain adalah investor Berniaga. Di sini, Naspers mengempit kepemilikan 64% alias mayoritas, sementara 701 Search mengempit 36% saham.
Kedua investor ini sejatinya telah menjalankan bisnis serupa di beberapa negara, seperti di Brasil, Thailand, dan Bangladesh. Informasi saja, 701 Search merupakan gabungan antara perusahaan Schibsted (Norwegia), Telenor (Norwegia), dan Singapore Press Holdings (Singapura).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News