kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.279   13,00   0,08%
  • IDX 6.931   26,60   0,39%
  • KOMPAS100 1.007   4,58   0,46%
  • LQ45 766   3,57   0,47%
  • ISSI 229   1,32   0,58%
  • IDX30 394   0,64   0,16%
  • IDXHIDIV20 454   1,02   0,23%
  • IDX80 113   0,70   0,63%
  • IDXV30 114   0,57   0,50%
  • IDXQ30 127   0,22   0,17%

Olympic target pertumbuhan 30% tahun ini


Kamis, 15 Maret 2012 / 09:19 WIB
Olympic target pertumbuhan 30% tahun ini
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2021 dapat mencapai level 6.700-an berdasarkan skenario dasar.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Asnil Amri

BOGOR. Produsen furnitur dalam negeri, PT Cahaya Sakti Multi Intraco, yang dikenal dengan produk furnitur merek Olympic meyakini, bisnis furnitur tahun ini masih cerah.

Itulah sebabnya, perusahaan yang berbasis di Sentul, Bogor, Jawa Barat, ini berani memasang target pertumbuhan hingga 30%. "Pertumbuhan ini merupakan target konservatif yang biasa kami canangkan setiap tahun," kata Au Bintoro, pendiri sekaligus Komisaris Utama Cahaya Sakti Multi Intraco, kemarin.

Tahun lalu, menurut Au, perusahaan yang memproduksi furnitur dari bubur kayu ini sanggup menjual sekitar tiga juta unit furnitur. Sekitar 80% produk Olympic dilempar ke pasar lokal dengan segmen untuk kalangan menengah dan bawah.

Dengan penjualan pasar lokal sebesar 2,4 juta unit tahun lalu, Au mengklaim, Olympic berhasil menguasai pasar furnitur dalam negeri sebesar 40%. "Itu untuk furnitur berbagai tipe," tambahanya.

Sedangkan produksi sebesar 20%, Olympic menjual ke pasar ekspor, terutama ke kawasan Timur tengah. Au menambahkan, penjualan ke pasar luar negeri juga relatif stabil.

Nah, untuk tahun ini, Olympic mengincar target penjualan sebesar 3,9 juta unit furnitur. Baik penjualan di pasar lokal maupun ekspor. Sayang, Au enggan menyebut nilai penjualannya.

Namun berdasarkan riset KONTAN, Au pernah menyebut bahwa perusahaannya bakal memasang target pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun - Rp 1,7 triliun di tahun 2008. Dari data itu, jika rata-rata Olympic selalu lancar tumbuh 30% per tahun, nilai pendapatan Olympic pada tahun 2011 bisa lebih dari Rp 3 triliun.

Untuk mencapai target pertumbuhan ini, Au bakal meningkatkan kapasitas produksi pabrik Olympic sebesar 30%. Saat ini perusahaan Olympic Group di berbagai daerah mampu memproduksi sekitar 250.000 unit furniture per bulan.

Pindah ke Sukabumi

Supaya pelanggan tidak lari ke merek lain, Olympic tetap akan terus memunculkan model-model baru. Berdasarkan pengalaman bisnis Olympic, hal ini cukup efektif untuk tetap menarik minat konsumen pada produk Olympic.

Rencana bisnis lain yang ada dalam cetak biru Olympic adalah membuat kawasan sentra industri furniture di Sukabumi. Au belum mau membocorkan investasi untuk proyek ini. Namun yang pasti tahun ini Olympic sudah membebaskan lahan seluas 300 hektare (ha) senilai Rp 300.000 per m2.

Nantinya, kawasan ini bakal menjadi areal relokasi pabrik Olympic di Bogor yang mempunyai luas 14 ha. Au sengaja memilih Sukabumi karena harga tanah dan upah minimum kabupaten/kotamadya Sukabumi lebih rendah ketimbang Bogor.

Selain bakal menjadi kawasan pabrik Olympic, Au juga bakal mengundang perusahaan lokal untuk membuka workshop di Sukabumi. Sekaligus menjadi mitra Olympic dalam memproduksi furnitur.

Selain perusahaan furniture lokal, Au juga berencana menggandeng perusahaan furniture asing seperti dari China untuk ikut berinvestasi. Tujuannya untuk menekan harga jual furnitur di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×