kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Operasikan dua pabrik, Prima Cakrawala Abadi (PCAR) mengejar pendapatan Rp 200 miliar


Minggu, 15 Agustus 2021 / 16:32 WIB
Operasikan dua pabrik, Prima Cakrawala Abadi (PCAR) mengejar pendapatan Rp 200 miliar
ILUSTRASI. pabrik olahan makanan laut seafood sea food seperti ikan udang rajungan PCA Foods dari?PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) yakin pertumbuhan kinerja pada kuartal pertama bisa berlanjut hingga tutup tahun ini. Emiten yang bergerak di bidang usaha produk rajungan dan industri pengolahan hasil perikanan ini membidik pendapatan sekitar Rp 200 miliar sepanjang 2021.

Direktur Utama PCAR Raditya Wardhana mengungkapkan, peningkatan kinerja pada awal tahun didorong oleh sejumlah faktor. Antara lain adanya kenaikan harga jual, peningkatan volume penjualan, serta pembatasan di negara tujuan ekspor yang tidak lagi seketat awal tahun 2020 lalu.

Asal tahu saja, pada Q1-2021 PCAR mengantongi penjualan neto sebesar Rp 26,52 miliar, melesat 74,24% dibandingkan Q1-2020 yang sebesar Rp 15,22 miliar. Pada periode tersebut, PCAR juga berhasil membalikkan kinerja dari rugi bersih Rp 1,96 miliar pada Q1-2020 menjadi laba bersih tahun berjalan senilai Rp 533,35 juta.

Meski belum merinci, tapi Raditya mengatakan bahwa tren pertumbuhan kinerja itu berlanjut pada periode paruh pertama tahun ini. "Di Semester I-2021 pertumbuhan masih terus berlanjut dimana permintaan pangsa pasar masih cukup sustain sampai dengan saat ini," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/8).

Baca Juga: Prima Cakrawala Abadi (PCAR) mendapat kontrak kerja sama dengan importir asal AS

Dia menjelaskan, permintaan produk yang dihasilkan PCAR saat ini cukup tinggi. Apalagi, di beberapa negara produsen lainnya masih ada pembatasan ketat. Sedangkan di Indonesia para produsen masih diperbolehkan melanjutkan kegiatan usaha dengan pembatasan yang diperlonggar.

Menurutnya, kondisi itu memberikan dampak positif bagi produsen lokal. PCAR pun berharap, pandemi bisa terkendali sehingga negara-negara tujuan ekspor tak lagi melakukan pembatasan ketat seperti yang terjadi pada tahun lalu.

"Manajemen berharap negara- negara tujuan ekspor tidak melakukan pembatasan ketat seperti yang terjadi pada Q1-Q2 2020 dimana kondisi itu sangat memukul penjualan Perseroan akibat konsumsi masyarakat di negara tujuan ekspor menurun sangat drastis," ungkap Raditya.

Sebagai informasi, kinerja penjualan PCAR masih tergantung pada pasar ekspor. Porsi pasar ekspor sangat dominan hingga di atas 90%. Adapun negara-negara tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, Tiongkok dan Taiwan.

Selain produk rajungan, PCAR juga memperkuat diversifikasi produk non-rajungan. Melalui anak usahanya, PCAR juga menjual produk-produk lainnya seperti cumi beku, udang laut beku, serta produk ikan dasar beku. Bersamaan dengan diversifikasi ini, PCAR juga menjajaki peluang ekspor ke negara-negara lainnya.

 

"Saat ini manajemen sedang fokus untuk memenuhi permintaan yang sudah ada. Namun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan pangsa pasar ke negara-negara lain khususnya untuk produk non-rajungan," sebut Raditya.

Untuk mencapai target pendapatan sekitar Rp 200 miliar dan laba operasional senilai Rp 2 miliar, PCAR pun melancarkan sejumlah strategi. Antara lain dengan mengoptimalkan rendemen produksi di angka 97% untuk produk rajungan, serta melakukan operasional pabrik anak usaha yang berlokasi di Indramayu.

Dengan begitu, kini PCAR sudah melakukan proses produksi di dua pabrik milik anak usahanya, yakni  PT Nuansa Cipta Magello yang berlokasi di Makassar dan PT Karya Persada Khatulistiwa di Indramayu.

Meski belum merinci proyeksi dan realisasi belanja modal (capex) tahun ini, tapi Raditya mengatakan capex PCAR akan dialokasikan untuk mengoptimalkan produksi di dua pabrik tersebut. "Capex tahun ini dialokasikan untuk menyelesaikan kegiatan renovasi pada pabrik Indramayu serta untuk meremajakan beberapa mesin produksi di pabrik Makassar," pungkasnya.

Selanjutnya: Prima Cakrawala Abadi (PCAR) akan kembali mengoperasikan pabrik di Indramayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×