kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operasional Terhenti 7 Jam, Ini Penjelasan MRT Jakarta


Jumat, 31 Mei 2024 / 17:03 WIB
Operasional Terhenti 7 Jam, Ini Penjelasan MRT Jakarta
ILUSTRASI. operasional layanan MRT Jakarta kembali normal pasca insiden jatuhnya material dari PT Hutama Karya.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta menjelaskan bahwa pada hari ini (31/5), operasional layanan MRT Jakarta kembali normal pasca insiden jatuhnya material dari PT Hutama Karya. 

Asal tahu saja, pada Kamis (30/5), operasional MRT Jakarta sempat berhenti selama 7 jam dari pukul 16.54 WIB hingga 00.00 WIB. Hal tersebut terjadi akibat jatuhnya material besi dari alat konstruksi proyek yang digarap oleh PT Hutama Karya pada proyek gedung Kejaksaan Agung. 

MRT Jakarta memastikan masyarakat dapat kembali menggunakan layanan MRT Jakarta sesuai jam operasional yang berlaku, yaitu mulai pukul 05.00 hingga 24.00 WIB. 

PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan baik sehingga layanan MRT Jakarta kembali normal.

Baca Juga: Hutama Karya Ungkap Penyebab Jatuhnya Material Besi di Lintasan MRT Jakarta

“Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden yang terjadi sehingga masyarakat tidak bisa menggunakan layanan kami. Kami telah melakukan assessment untuk menemukan penyebab insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang pada waktu yang akan datang,” jelas Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo, Jumat (31/5). 

Berdasarkan hasil investigasi atas insiden kemarin oleh Tim MRT Jakarta, ditemukan bahwa pada pukul 16.45 WIB terjadi benturan antara kereta dengan material besi yang jatuh tersebut sehingga mengakibatkan gangguan listrik di Stasiun Cipete Raya hingga Stasiun Bundaran HI.

Masinis melaporkan bahwa diduga material besi jatuh di petak jalan antaran Stasiun Blok M BCA dan ASEAN dan menimpa kabel listrik. 

Setelah kejadian tersebut, pada 16.54 WIB, MRT Jakarta mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di setiap stasiun dan kereta serta menginformasikan kepada publik terkait insiden tersebut.

Pukul 17.05 WIB, tim pemeliharaan MRT Jakarta tiba di lokasi dan melaksanakan prosedur pembersihan dan pemeriksaan dampak insiden terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta. 

Pada pukul 20.17 WIB, seluruh material besi telah berhasil dibersihkan dari lokasi insiden. Selanjutnya, perbaikan terhadap kabel listrik aliran atas (overhead catenary system), ratangga (rolling stock) terdampak dilakukan.

Selanjutnya, pada pukul 23.13 WIB, prosedur pemeriksaan dan pengujian aliran listrik dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh aliran listrik telah kembali berfungsi dengan baik. 

Pada pukul 23.46 WIB, seluruh pengujian terhadap sarana dan prasana terdampak sudah dalam kondisi yang baik. Selanjutnya, pada pukul 00.26 WIB, dilakukan uji coba perjalanan kereta untuk mengetahui hasil perbaikan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Hampir Rampung, Tiga Rest Area Garapan Hutama Karya Akan Segera Beroperasi

Hingga pukul 03.00 WIB, diputuskan bahwa MRT Jakarta dapat beroperasi sesuai dengan jadwal operasional normal. 

“Meskipun area insiden telah steril dari material besi, sebagai bagian dari prosedur keamanan dan keselamatan MRT Jakarta, kami harus melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan terhadap sarana dan prasarana seperti kabel listrik aliran atas, ratangga, dan rel. Proses ini memerlukan waktu agar aspek keselamatan dan keamanan pelanggan yang menjadi prioritas MRT Jakarta, terpenuhi sebelum kami akhirnya kembali dapat mengoperasikan layanan MRT Jakarta,” tambahnya. 

Menanggapi informasi yang beredar di masyarakat bahwa insiden terjadi akibat induksi elektromagnetik, lanjut Ahmad Pratomo, itu merupakan respon terlalu dini dan masih perlu dibuktikan lebih lanjut sebab berpotensi menimbulkan kegaduhan dan spekulasi yang tidak semestinya di masyarakat. 

“Berdasarkan informasi dari tim kami di lapangan, struktur crane dibangun di area insiden tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu dengan pihak MRT Jakarta. Melihat hal tersebut, kami berinisiatif berkoordinasi dengan tim kontraktor tersebut dan merekomendasikan agar menghentikan sementara hingga seluruh aspek keselamatan dan keamanan terpenuhi,” ujar Ahmad Pratomo. 

Ia melanjutkan, saat ini, pihaknya sedang melakukan analisis terhadap dampak insiden, baik dari aspek bisnis, layanan, hingga infrastruktur sarana dan prasarana MRT Jakarta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×