kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operator telko berlomba bangun jaringan hingga pelosok daerah


Selasa, 13 Februari 2018 / 11:26 WIB
Operator telko berlomba bangun jaringan hingga pelosok daerah
ILUSTRASI. Pemeriksaan Perangkat Jaringan BTS 4G


Reporter: Ahmad Febrian, Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kualitas layanan dan perluasan jangkauan jaringan menjadi agenda utama operator telekomunikasi dalam ekspansi usaha. Salah satunya adalah membangun menara atau tower telekomunikasi hingga ke pelosok daerah.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk misalnya. Melalui anak usahanya, Telkomsel kini sudah memiliki 160.000 base transceiver station (BTS) hingga pelosok tanah air. "Tahun ini kami akan menambah 20.000 BTS 4G," kata Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen kepada KONTAN belum lama ini.

Dana ekspansi BTS itu akan diambil dari belanja modal alias capital expenditure (capex) Telkom. Tahun ini sekitar 50% capex emiten berkode TLKM itu akan mengalir ke bisnis mobile.

XL Axiata tahun ini akan fokus mengembangkan jaringan 4G LTE. Perusahaan berkode saham EXCL itu berencana membangun hingga 5.000 BTS sepanjang tahun 2018. Rahmadi Mulyonohartono, Group Head Commercial LTE XL Axiata mengatakan, perusahaan ini tidak secara spesifik memperhitungkan tower yang akan disewa dan yang akan dibangun sesuai kebutuhan. "Dua-duanya ada. Kalau ada yang bisa disewa akan lebih cepat. Kalau belum ada, ya harus built to suit," katanya saat dihubungi KONTAN, Senin (12/2).

Tahun lalu, XL membangun sekitar 5.000 tower. Dari jumlah itu, baru 3.000 tower yang sudah selesai. XL Axiata mengalokasikan belanja modal atau capex hingga Rp 7 triliun. Dari capex tersebut, sekitar 70%-nya digunakan untuk pengadaan BTS.

Penambahan BTS juga menjadi fokus Indosat Ooredoo. Perusahaan ini menggelontorkan belanja modal hingga Rp 7 triliun untuk penguatan jaringan dan IT system improvement. "Kami memfokuskan pembangunan tower di luar Jawa," ungkap Deva Rachman, Group Head Corporate Communications PT Indosat Ooredoo Tbk kepada KONTAN, Senin (12/2).

Harapannya, dengan membangun BTS lebih banyak di daerah maka kualitas jaringan semakin meningkat pula. Untuk tahun ini, Indosat memprioritaskan pembangunan BTS di lima provinsi karena potensi pasarnya besar.

Adapun PT Smartfren Telecom Tbk akan membangun BTS sesuai kondisi pasar. "Jumlah pasti masih dalam perencanaan," terang Munir Syada Prabowo, VP Technology Relations PT Smartfren Telecom Tbk, kepada KONTAN, Senin (12/2).

Model tower yang dikembangkan merupakan kombinasi antara built to suit dan sewa. Smartfren akan menggandeng PT Inti Bangun Sejahtera, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Tower Bersama, PT Solusindo Kreasi Pratama, dan PT Komet Konsorsium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×