kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Oppo masih bersandar pada penjualan ponsel menegah


Selasa, 20 Maret 2018 / 09:00 WIB
Oppo masih bersandar pada penjualan ponsel menegah


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk telepon seluler (ponsel) pintar alias smartphone segmen menengah (middle range) masih menjadi menopang bisnis Oppo Indonesia. Itulah sebabnya, vendor ponsel asal China ini rajin mengeluarkan produk-produk baru segmen tersebut.

Public Relations Manager PT World Innovative Telecommunication (OPPO) Aryo Meidianto mengatakan, tren pasar smartphone kelas menegah di Indonesia akan tetap bertumbuh tahun ini. "Penyebabnya para pengguna smartphone segmen low end mulai beralih ke smartphone yang lebih baik dari yang mereka miliki," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (18/3).

Tahun ini Oppo merencanakan akan merilis enam hingga delapan model ponsel baru. Jumlah ini relatif sama dengan tahun lalu. Dengan berbagai strategi yang dilakukan, Aryo mengklaim saat ini Oppo telah menjadi penguasa pasar smartphone kelas menengah.

Mengutip data riset International Data Corporation (IDC), penjualan smartphone di kawasan ASEAN sepanjang tahun lalu mencapai 100 juta unit. Meski produk segmen bawah (low end) masih menguasai pangsa pasar 37% di 2017, namun market share segmen menengah terus mencuat.

Tahun 2016, pangsa pasar smartphone kelas menengah hanya 17% alias 17,6 juta unit. Namun, di tahun 2017 pangsa pasarnya bertumbuh cukup tinggi menjadi 27% atau sejumlah 27,1 unit. Sementara, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia akan tumbuh dari 55 juta di 2015 menjadi 100 juta di 2018 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×