Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
Langkah ini juga merupakan survival dan rebound strategy yang dijalankan AP I melalui APL. Sebagaimana diketahui, bisnis aviasi memang terpukul sangat keras terdampak pandemi covid-19.
“Memang pelaksanaan pesawat kargo ini bagian dari kontrak yang ditandatangani dengan Pelita Air pada Januari 2020. Pada kontrak tersebut melakukan sewa jangka panjang dengan Pelita Air,” tutur Faik.
Baca Juga: Jokowi minta Menkes atur harga tes PCR agar terjangkau
Menurut Faik, angkutan logistik saat ini bergantung pada penerbangan penumpang dan selama pandem Covid-19 mengalami kesulitan, karena banyak penerbangan tertunda. "Langkah yang kami lakukan merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait logistik di tengah pandemi," ujar Faik.
Ia menyebut, i,ni juga bagian dari inisiatif induk perusahaan AP I, yang merupakan strategi reborn dan survive dengan mengembangkan layanan angkutan penerbangan kargo," lanjut Faik.
Faik berharap dengan langkah awal ini, AP Logistik bisa sukses dan berkembang dan juga membuat bisnis angkutan kargo di sektor penerbangan semakin maju.
Plt Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad Riyadi menambahkan, pihaknya memiliki pengalaman mengangkut kargo berupa barang berbahaya atau dangerous good, meskipun selama ini menjalankan bisnis angkutan penumpang khusus PT Pertamina, PT Medco dan PT Badak.
Baca Juga: KLHK bersama BPPT lakukan rekayasa hujan untuk cegah karhutla di puncak musim panas
“Kami punya pengalaman mengangkut kargo sebelumnya yang lebih menantang yaitu BBM di Papua dengan pesawat bermesin tunggal melewati pegunungan di Papua selama 3 tahun ini berjalan. Kami juga akan menggunakan Boeing 737 mengangkut BBM dari Sentani ke Wamena,” ungkap Riyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News