Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
Guna memastikan target-target tersebut tercapai, TAPG sudah menyiapkan berbagai rencana ekspansi. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet dan industri pengolahannya ini berencana untuk membangun pabrik-pabrik baru untuk meningkatkan produksinya.
Joni membeberkan, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, karet dan industri pengolahannya ini berencana untuk membangun dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru di Kalimantan Tengah dan 1 Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) di Kalimantan Timur bersamaan dengan Biogas Plant.
Baca Juga: Usai IPO, Triputra Agro Persada (TAPG) berencana bangun pabrik anyar
Pembangunan pabrik tersebut seiring bertambahnya umur tanaman, sehingga produksi CPO dan Palm Kernel PK akan terus meningkat. Selain itu, TAPG tengah mengkaji untuk membangun Bio-CNG Plant sebagai bentuk komitmen perusahaan ini untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.
“Untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), sebagai contoh, pabrik dengan kapasitas 45 ton per jam membutuhkan biaya di kisaran Rp 135 miliar - Rp140 miliar. Semua pendanaan untuk kedua PKS berasal dari kas internal perusahaan. Kami berencana membangun pabrik dengan kapasitas di kisaran 45 ton,” ujarnya.
Tak hanya kedua pabrik itu, TAPG melalui anak usahanya yakni PT Sukses Karya Mandiri (SKM) berencana untuk membangun pabrik Kernel Crushing Plant (KCP). Untuk membangun KCP tersebut, emiten ini akan menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO) pada 14 April 2021.
Sebagai informasi, Triputra Agro melepas sebanyak 866.200.000 saham harga penawaran sebesar Rp 200 setiap saham. Dengan demikian TAPG memperoleh dana segar sebesar Rp 173,24 miliar dari hajatan ini.