kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Oversupply Listrik 40%, Pemerintah dan PLN Dorong Renegosiasi Kontrak Pembangkit


Selasa, 31 Januari 2023 / 17:15 WIB
Oversupply Listrik 40%, Pemerintah dan PLN Dorong Renegosiasi Kontrak Pembangkit
ILUSTRASI. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan oversupply kelistrikan kini mencapai 40%.ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan oversupply kelistrikan kini mencapai 40%.

Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana menjelaskan, suplai listrik berlebih yang mencapai 40% itu setara 6 GW.

"Bervariasi untuk setiap wilayahnya dan setiap bulan berubah tergantung pembangkit yang masuk. Tapi saat ini di angka 40%, itu 6 GW," kata Dadan ditemui di Gedung Direktorat Ketenagalistrikan, Selasa (31/1).

Baca Juga: Ada Potensi Harga Listrik Energi Baru Ditetapkan Pemerintah Pusat

Dadan menjelaskan, sejumlah upaya dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menekan tingkat oversupply yang terjadi. Salah satunya yakni melalui renegosiasi kontrak pembangkit.

Menurutnya, PLN terikat kontrak Take or Pay (TOP) untuk listrik yang dihasilkan dari pembangkit.

"Kita juga mencari cara supaya ini bisa meminimalisasi dampaknya. PLN misalnya berupaya memundurkan COD pembangkit," terang Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×