kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik baru siap beroperasi, JSKY siapkan belanja modal Rp 30 miliar


Rabu, 27 November 2019 / 18:01 WIB
Pabrik baru siap beroperasi, JSKY siapkan belanja modal Rp 30 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja di pabrik modul panel surya PT Sky Energy Indonesia Tbk di Bogor.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -BOGOR. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) mempersiapkan belanja modal sekitar Rp 30 miliar di tahun 2020 mendatang seiring rampungnya sejumlah proyek dipenghujung tahun 2019.

Financial Controller JSKY Cristopher Liawan menuturkan belanja modal yang disiapkan tidak begitu besar mengingat investasi cukup besar telah digelontorkan di tahun 2019 dan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pasar positif, JSKY optimistis penjualan meningkat dua kali lipat di 2020

"Jadi tahun depan lebih ke comissioning pabrik baru," terang Christopher di temui di Kantor JSKY Bogor, Rabu (27/11).

Adapun, pabrik baru milik JSKY terletak di Cisalak dan memproduksi 100 MW cell.  Christopher menambahkan sumber pendanaan sebagian besar berasal dari right issue dan sisanya dari internal cash flow perusahaan.

Asal tahu saja, pada tahun 2019 perusahaan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 50 miliar. Seluruh belanja modal telah terserap habis untuk mendanai proyek-proyek yang dilangsungkan sepanjang tahun 2019 termasuk peningkatan kapasitas auto machine di Pabrik Cicadas.

Memasuki tahun 2020 mendatang, JSKY turut menyasar kawasan perumahan dimana JSKY menawarkan 1 paket Solar PV Rooftop yang terdiri dari baterai, solar panel dan inverter.

Selain pasar domestik, JSKY turut menyasar pasar luar negeri antara lain Eropa dan Amerika Serikat. Pasar domestik dan luar negeri memiliki proporsi berimbang pada pemasukan JSKY.

Baca Juga: Volume transaksi saham November 2019 menurun menekan IHSG, simak pemicunya

Kontan.co.id mencatat,  peningkatan porsi penjualan ekspor merupakan bentuk strategi natural hedging atau lindung nilai kurs mata uang secara natural. Maklum, ketergantungan Sky Energy terhadap bahan baku impor cukup besar.

"Kaca itu kami 50% impor," ungkap Jackson Tandiono, Direktur Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk saat ditemui KONTAN usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Bogor, Kamis (25/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×