kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,46   -17,27   -1.86%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik gula BUMN kejar produksi 2 juta ton


Selasa, 05 April 2016 / 17:47 WIB
Pabrik gula BUMN kejar produksi 2 juta ton


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Setiap tahun rata-rata kebutuhan gula kristal putih (GKP) sebesar 3 juta ton. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi dari produksi gula dalam negeri, baik itu dari perusahaan pemerintah maupun swasta.

Tahun ini, pemerintah memperkirakan Pabrik Gula Badan Usaha Milik Negara (PG BUMN) dapat memproduksi 1,6 juta ton GKP, lebih tinggi ketimbang tahun lalu 1,45 juta ton. Sedangkan swasta diperkirakan memproduksi 1 juta ton tahun ini.

Dengan target produksi tersebut, maka kekurangan atau defisit kebutuhan gula tahun ini sebesar 400.000 ton.

Ketua Dewan Pengarah Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Dolly Pulungan mengatakan, kekurangan tersebut menjadi tanggunggjawab PG BUMN untuk memenuhinya. 

"Ada kekurangan produksi sebesar 400.000 ton GKP bisa ditutupi dari kemampuan kita efisiensi sehingga, kita bisa memaksimalkan produksi PG BUMN pada tahun 2016 ini menjadi 2 juta ton," ujarnya.

Dolly yang juga Direktur Utama PTPN XI ini menjelaskan, ada 51 PG BUMN yang beroperasi tahun ini mengenjot produksinya agar bisa mencapai 2 juta ton. Salah satu langkah yang dilakukan adalah efisiensi, konversi lahan dan meningkatkan produksi.

Sejauh ini, beberapa PG BUMN telah mulai mulai menanami tebu di lahan yang dikonversi. Saat ini PTPN XI misalnya telah menanam 300 hektare (ha) dari total lahan konversi yang akan dikelola 11.989 ha. Lahan tersebut antara lain berada di Cilacap, Banyumas, Brebes, Kandal, Karanganyar, Jepara dan Pekalongan.

Lahan tebu yang telah ditanami ini akan dirasakan hasilnya setelah ke depan. Dolly mengklaim produktivitas lahan-lahan ini mencapai 95 ton per hektare dengan rendemen 10%, melampauhi rata-rata rendemen nasional sekitar 7%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×