kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.255   286,79   4,81%
  • KOMPAS100 892   48,46   5,74%
  • LQ45 707   37,62   5,62%
  • ISSI 193   7,15   3,85%
  • IDX30 373   19,87   5,63%
  • IDXHIDIV20 451   18,84   4,36%
  • IDX80 101   5,72   5,97%
  • IDXV30 106   4,75   4,68%
  • IDXQ30 123   5,16   4,38%

Pabrik Gula Pesantren Kediri jual listrik ke PLN


Sabtu, 23 Juli 2016 / 15:00 WIB
Pabrik Gula Pesantren Kediri jual listrik ke PLN


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

SURABAYA. Pabrik Gula Pesantren Baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tak hanya memproduksi dan menjual gula, melainkan juga memproduksi dan menjual tenaga listrik dengan memanfaatkan biomassa dari limbah tebu.

Adapun listrik yang yang dihasilkan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang memanfaatkan ampas tebu.

"Tiga hari lalu, kami sudah menandatangani kesepakatan penjualan tenaga listrik dengan PLN. Ini yang pertama kali di Indonesia, pabrik gula menjual listrik," kata Direktur Utama PTPN X Subiyono, Sabtu (23/7/2016).

Listrik dari pabrik gula itu akan disambungkan dengan fasilitas interkoneksi sistem kelistrikan milik PLN.

"Infrastruktur penyambungannya sedang dibangun sekarang. September nanti interkoneksinya ke jaringan PLN selesai," tambahnya.

Untuk tahap awal, tenaga listrik yang dijual ke PLN itu hanya 3 megawatt. Volume tersebut adalah produksi lebih dari total listrik yang diproduksi sebesar 9 megawatt.

Sebanyak 6 megawatt di antaranya dipakai untuk kebutuhan listrik pabrik gula. PTPN XI kata dia sedang menyiapkan produksi listrik dari ampas tebu di beberapa pabrik gula lainnya seperti, pabrik gula  Ngadiredjo Kediri (20 megawatt), pabrik gula Tjoekir Jombang (10 megawatt), dan pabrik gula Gempolkrep Mojokerto (20 megawatt). 

Diversifikasi usaha pabrik gula dinilainya sangat penting jika industri gula di Indonesia masih ingin berkembang.

"Jika hanya mengandalkan pendapatan dari gula tidak mungkin, karena gula adalah komoditas yang pergerakan harganya selalu diintervensi pemerintah," pungkasnya. (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×