Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Pabrik benang rayon milik Sritex Group telah memulai operasinya di Juli 2017 ini. Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan S. Lukminto mengatakan, pabrik ini bakal menghemat belanja impor bahan baku perusahaan.
"Kami bisa memperkecil impor rayon dengan berhemat bea masuk 5%," ujar Iwan kepada KONTAN di Jakarta, Senin (21/8). Pabrik yang bernaung dibawah nama PT Rayon Utama Makmur itu juga diharapkan menjadi perpanjangan tangan perusahaan untuk membeli pasokan bahan baku lainnya.
Lebih lanjut lagi, Iwan menjelaskan bahwa kebutuhan Rayon bagi Sritex Group mencapai 60% dari total material produksi. "Selama ini 50% didapat dari domestik dan 50% impor," terangnya.
Pabrik Rayon baru ini memiliki kapasitas mendekati 100 juta ton per tahun. Berada di lahan seluas 100 hektare, pabrik yang memiliki dua lini produksi itu menelan biaya hampir US$ 250 juta.
Iwan mengatakan, nantinya produksi rayon tidak hanya diserap untuk kepentingan grup saja. Sebab sekitar 30%-50% saja yang akan digunakan oleh Sritex, sisanya akan dijual ke industri tekstil dan garmen lainnya.
Sampai akhir tahun nanti pabrik ditargetkan memproduksi 50% dari total kapasitas. "Sementara tahun depan sudah full capacity," ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News