Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mulai 1 Juli nanti, General Motors (GM) Indonesia akan berubah status dari sebelumnya sebagai perusahaan manufaktur otomotif di Indonesia menjadi national sales company. Itu artinya, mulai Juli nanti, GM Indonesia hanya mengembang tugas penjualan merek Chevrolet di Indonesia.
Maria Sidabutar, Public Relation Director GM Indonesia bilang, karena tak punya pabrik lagi, GM Indonesia nanti mengandalkan impor mobil Chevrolet dari beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Thailand. Varian yang diimpor termasuk Captiva, Orlando, dan banyak lagi. "Untuk Spin, kami hanya menjual sampai 30 Juni. Selanjutnya, akan kami informasikan nanti," kata Maria, Senin (22/6).
Menurut Maria, sebelum pabrik ditutup, ada 3.000 unit Spin yang masih diproduksi di pabrik Chevrolet di Bekasi. Untuk selanjutnya, Maria belum bisa membeberkan, bakal dipindahkan kemana pabrik tersebut. Maria juga enggan menjawab, nasib pabrik setelah ditutup.
Ia juga enggan berspekulasi soal kemungkinan pabrik tersebut dipakai untuk merealisasikan kerjasama antara GM China dengan Wuling. "Itu bukan wewenang saya untuk menjawab. Karena yang bekerjasama adalah GM China, sementara saya dari GM Indonesia," tegas Maria.
Walaupun nanti tak punya pabrik, Maria memastikan, GM Indonesia tetap fokus menjaga layanan ke konsumen. "Kami akan memberi garansi mesin tiga tahun tanpa batas kilometer. Kami juga akan menambah diler di Indonesia dari saat ini berjumlah 46 diler," kata Maria tanpa memberikan perincian.
Sekadar informasi saja, keputusan Chevrolet menutup pabrik Spin yang memiliki kapasitas produksi sekitar 40.000 unit per tahun. Pertimbangannya lantaran penjualan Chevrolet di Indonesia mengalami penurunan.
Entah berhubungan atau tidak, penjualan Chevrolet pada periode Januari-Maret 2015 turun 60% ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014. Penjualan Chevrolet Januari–Mei 2015 hanya sebesar 2.048 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News