kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan lokal bakal genjot produksi ponsel murah


Rabu, 05 Oktober 2011 / 18:59 WIB
Pabrikan lokal bakal genjot produksi ponsel murah
ILUSTRASI. Tugas baru BI dalam RUU Omnius Law Sektor Keuangan yang disiapkan pemerintah


Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Perusahaan telepon seluler lokal, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dan PT Hartono Istana Teknologi atau pemegang merek Polytron ini tengah menggenjot produksi ponsel murah di dalam negeri.

Juni lalu PT Inti mengukuhkan diri sebagai perakit ponsel merek IMO di Indonesia. Irfan Setiaputra, Direktur Utama Inti, mengatakan, sampai saat ini pihaknya merakit 20.000 unit ponsel IMO saban bulan.

Produk tersebut menyasar kelas menengah ke bawah (low end) dan dijual di pasar ritel. Sehingga harga jualnya masih pada rentang Rp 200.000 - Rp 800.000 per unit. Irfan mengklaim, produk rakitan Inti cepat diterima pasar karena harganya cocok di kantong semua kalangan.

Menurut dia, dalam waktu dekat Inti bakal merakit unit-unit khusus untuk produk tablet dari tiga hingga empat asosiasi. Pembicaraan sudah sampai finalisasi produk. Kalau harga cocok, Inti akan merakitan 20.000 unit ponsel lebih banyak per bulan.

Polytron bahkan telah lebih dulu memproduksi ponsel murah. Perusahaan produk elektronik itu merakit 50.000 unit ponsel tiap bulan. Setahun berjalan, sudah enam tipe ponsel dikeluarkan.

Kendati bertambah, tipe tersebut diklaim belum memenuhi permintaan pasar. Manajer Humas dan Pemasaran Polytron, Santo Kadarusman, berpendapat, itu dilatari fasilitas ponsel lengkap tapi harganya tak sampai Rp 1 juta.

Untuk yang rada mahal atau hampir Rp 2 juta, Polytron memproduksi tipe TG 3000Q. Ponsel itu bisa sebagai televisi dan radio. Nah, menurut Santo, tipe ini lumayan disukai masyarakat.

Polytron bakal mengeluarkan enam tipe lagi di kuartal IV 2011. Serupa Inti, produk itu berbasis android. Polytron optimistis bisa memproduksi 62.500 unit ponsel per bulan mulai awal 2012 atau naik 25% dari posisi saat ini.

"Masyarakat Indonesia sadar butuh berkomunikasi, dan alat komunikasi dengan harga terjangkau," pungkas Santo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×