kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan sepeda motor rem produksi


Senin, 25 Mei 2015 / 10:10 WIB
Pabrikan sepeda motor rem produksi
ILUSTRASI. BMKG meramalkan cuaca besok di Jawa Timur cerah hingga hujan petir pada Selasa (12/12).


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tak cuma produsen mobil, produsen sepeda motor juga merasa permintaan pasar mulai tersendat di awal tahun ini. Demi menghindari banyak stok barang teronggok di gudang, mereka memilih mengerem produksi dan menyesuaikan dengan permintaan pasar.

Thomas Wijaya, General Manager Division PT Astra Honda Motor mengatakan permintaan pasar sepeda motor di awal tahun melemah karena dampak kondisi pasar global. Hal ini membikin daya beli masyarakat menurun.

Alih-alih menggenjot produksi, Astra Honda memilih menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dengan suplai ke jaringan pemasaran. "Penyesuaian produksi ini agar kesehatan jaringan dapat terjaga dengan baik," terang Thomas kepada KONTAN, Sabtu (23/5).

Mengintip data  Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Astra Honda memproduksi sekitar 1,48 juta unit sepeda motor dari Januari–April 2015. Produksi itu turun 11,73% ketimbang periode yang sama 2014.

Sementara jika kita membandingkan dengan catatan distribusi sepeda motor Astra Honda sepanjang Januari–April 2015, ada selisih sekitar 200.000 unit. Pasalnya distribusi di empat bulan pertama tercatat 1,2 juta unit.

Masih dari data AISI, dari lima merek sepeda motor, hanya dua merek saja yang masih mencatatkan pertumbuhan produksi dari Januari–April 2015 yakni Kawasaki dan TVS. Tiga merek yang lain termasuk Honda memangkas produksi. Dus, total produksi lima merek sepeda motor di empat bulan pertama tahun ini turun 18,26% menjadi 2,21 juta unit sepeda motor.

Tumbuh karena ekspor

Namun, TVS sebagai merek yang mencatatkan pertumbuhan produksi tertinggi punya catatan yakni mayoritas orientasi pasar TVS adalah untuk ekspor.

"Untuk produksi masih sama belum ada penurunan karena permintaan ekspor tik berkurang. Untuk pasar domestik seperti yang kita ketahui bersama memang tren pasar sedang melemah," kata Rio Aditya Putra, Deputy Manager Corporate Communication TVS Motor Company Indonesia, kepada KONTAN, Minggu (25/4).

Dari Januari–April 2015, TVS Motor mendistribusikan 1.116 unit sepeda motor ke pasar dalam negeri. Sementara untuk pasar ekspor, perusahaan itu mendistribusikan 4.924 unit sepeda motor.

Catatan produksi perusahaan itu dari Januari–April 2015 adalah 5.118 unit sepeda motor. Produksi tersebut naik 26,40% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Tahun ini, TVS Motor menargetkan bisa mencatatkan ekspor dua kali lipat lebih besar dibanding dengan tahun lalu. Pada 2014 lalu, volume ekspor perusahaan sepeda motor asal India tersebut adalah  14.500 unit. Itu berarti, target ekspor tahun ini paling tidak sekitar 29.000 unit sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×