Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) membukukan kenaikan kinerja signifikan sepanjang tahun 2023 dengan raihan laba bersih mencapai Rp 100,9 miliar.
Raihan laba ini mencapai 112,3% dari target yang ditetapkan perusahaan. Adapun, capaian laba bersih tahun 2023 ini meningkat 38,6% year on year (YoY) dari tahun 2022 yang sebesar Rp 72,7 miliar.
Direktur Utama SUNI Willy Johan Chandra mengatakan, seiring pertumbuhan laba bersih, pendapatan perusahaan juga meningkat pada tahun 2023 menjadi sebesar Rp 762,4 miliar atau tumbuh sebesar 41,1% YoY dari raihan tahun 2022 yang mencapai Rp 540,3 miliar.
Hingga akhir tahun 2023, SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan sebesar Rp 759,1 miliar atau meningkat 46,7% YoY.
"Pendapatan usaha meningkat secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing yang mencapai 759,1 miliar dimana masing-masing tumbuh sebesar 10,5% YoY dan 304,7% YoY," kata Willy dalam paparan kinerja, Senin (1/4).
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Bangun Pabrik Baru di Batam
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, SUNI juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 54,5% YoY menjadi Rp 588,3 miliar.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan SUNI Freddy Soejandy mengungkapkan, dengan capaian ini pihaknya berhasil menjaga rasio-rasio keuangan berdasarkan ketentuan kredit. Salah satunya, SUNI dapat menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Sementara itu, dari sisi total liabilitas juga meningkat sebesar 32,9% YoY yang disebabkan oleh peningkatan utang finansial menjadi Rp 73,4 miliar dibandingkan utang tahun lalu sebesar Rp 6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja.
"Peningkatan utang finansial ini masih dalam komposisi yang wajar karena SUNI masih menjaga current ratio pada level 3.9 kali dan memiliki kas yang jauh lebih besar dari pada utang finansial," kata Freddy.
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Meraih Fasilitas Kredit US$ 3,5 Juta dari Bank ICBC Indonesia
Freddy menjelaskan, dengan kondisi neraca yang sangat kuat ini, SUNI masih memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya dan mendanai investasi ke depan. Seiring dengan peningkatan liabilitas yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi, aset SUNI juga meningkat sebesar 48,4% YoY terutama untuk aset bangunan, mesin serta persediaan Perseroan.
Adapun, oleh akuisisi aset strategis PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam yang merupakan aset vital bagi SUNI dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house dipastikan menjamin ketersediaan produk SUNI. Selain meningkatkan kepemilikan di RTM, SUNI juga akan meningkatkan kapasitas produksi 2 kali lipat dengan pembangunan plant 2 RTM di Batam pada tahun 2024.
Willy menyatakan, sejumlah faktor mempengaruhi capaian positif pada tahun 2023 antara lain dengan menjalin hubungan yang baik dengan regulator melalui partisipasi dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) bersama SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM. SUNI juga meningkatkan kepemilikan saham pada RTM, guna menjamin ketersediaan produksi in-house OCTG tubing serta menambah kapasitas produksi RTM dengan pembelian lahan dan mesin untuk plant 2 di Batam.
"Selain itu, SUNI juga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), and PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional, serta melakukan proses IPO,” ungkap Willy.
Baca Juga: Anak usaha Sunindo Pratama (SUNI) Raih Kredit Senilai Rp 63 Miliar
Direktur Operasional SUNI Bambang Prihandono menjelaskan, tantangan saat ini yakni ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan. Untuk itu, SUNI terus melanjutkan langkah strategis pada tahun 2024 dengan meningkatkan penyertaan modal dan kapasitas produksi in-house di RTM. Dengan penambahan fasilitas tersebut, SUNI optimistis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman.
“Pembangunan fasilitas ini juga nantinya akan mendukung upaya diversifikasi produk pipa industri dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri. Perusahaan menargetkan fasilitas plant 2 ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan ke depan serta menjamin ketersediaan OCTG tubing," kata Bambang.
Bambang menambahkan, pada tahun 2024, SUNI juga akan menjalin joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP) dengan pembentukan PT Petro Synergy Manufacturing yang menjadi aset strategis kedua bagi perusahaan untuk memproduksi wellhead in-house yang memenuhi TKDN serta standar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News