kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

PAL Indonesia Kerjasama dengan Turki di Bidang Teknologi dan Industri Pertahanan


Selasa, 27 Agustus 2024 / 21:00 WIB
PAL Indonesia Kerjasama dengan Turki di Bidang Teknologi dan Industri Pertahanan
Kerja sama PT PAL Indonesia dengan Secretary of Defense Industries (SSB) Turkiye


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahan Kapal milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PAL Indonesia melakukan kerjasama guna memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Turki, terutama terkait kerja sama strategis di bidang teknologi dan industri pertahanan. 

Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya seremonial penandatanganan kontrak kerja sama dengan mitra strategis perusahaan pertahanan terkemuka asal Turki, di Kantor Kementerian Pertahanan, pada Senin (26/08). Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. 

CEO PT PAL Indonesia, Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng, mengatakan pelaksanaan seremonial penandatanganan kontrak kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Turki, sekaligus membuka peluang besar bagi PT PAL untuk mengadopsi teknologi canggih dan inovatif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan nasional. 

“Kerja sama ini merupakan wujud nyata dari upaya kami (PT PAL Indonesia) untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia dan memastikan bahwa kita siap menghadapi tantangan global di masa depan dengan lebih percaya diri,” tegas Djenod, di Jakarta, Selasa (27/08). 

Sebelumnya, CEO PT PAL Indonesia, Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng, bersama jajaran Kementerian Pertahanan, pimpinan industri pertahanan Holding DefendID, dan industri pertahanan nasional lainnya, mendampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Sekretariat Industri Pertahanan atau Secretary of Defense Industries (SSB) Turkiye, Prod. Dr. Haluk Gorgun, beserta delegasi industri pertahanan Turki. 

Pertemuan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari kedua negara, termasuk Dubes RI untuk Turki, Wakil Menteri Pertahanan RI, Plt. Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, Rektor Unhan RI, Kepala BRIN, dan beberapa pejabat tinggi lainnya dari TNI dan lembaga akademis Indonesia. Sementara dari pihak Turki, industri pertahanan yang hadir antara lain Aselsan, Roketsan, Tusa?, Havelsan, TAIS, Sefine Shipyard, STM, dan banyak lagi.

Pada pertemuan tersebut dibahas tentang inisiasi kedua negara (Indonesia dan Turkiye) dalam peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan penguasaan industri pertahanan nasional. Presiden terpilih, Prabowo Subianto berharap hubungan Indonesia dan Turki semakin erat dan kuat di masa mendatang, terutama dalam konteks kerja sama strategis di bidang teknologi dan industri pertahanan. 

“Kerja sama ini akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat kemampuan pertahanan nasional dengan teknologi yang lebih maju dan independen,” ujar Prabowo.

Sementara itu, Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki, Prof. Haluk Gorgun, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas penerimaan hangat delegasi Turki di Indonesia.

“Kami sangat terhormat dan merasa senang dapat berkunjung ke Indonesia serta memperkuat hubungan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik”, tutur Prof. Haluk Gorgun dalam sambutannya.

Untuk diketahui, pertemuan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki, Prof. Haluk Gorgun merupakan tindak lanjut dari pertemuan keduanya di Ankara beberapa waktu lalu. 

Upaya Indonesia membangun kerja sama strategis dengan Turki di bidang teknologi dan industri pertahanan karena berpotensi besar dalam transfer teknologi. Selain itu, Langkah ini juga untuk meminimalisir ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara Barat. Melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia dengan diversifikasi ekosistem yang lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×