kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pama Kejar Hemat Biaya Perjalanan Hingga Rp 13,5 M


Rabu, 15 April 2009 / 14:04 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Pamapersada Nusantara (Pama) mengejar target penghematan biaya perjalanan udara sebesar Rp 9 miliar sampai Rp 13,5 miliar dengan mengontrak Mandala Airlines sepanjang tahun ini.

Menurut General Manager Pama Dede Andarso, tahun lalu perusahaan kontraktor pertambangan itu membelanjakan Rp 45 miliar untuk membeli tiket penerbangan bagi karyawannya.

"Dengan kerjasama ini kami berharap bisa saving optimal 20% sampai 30%. Sehingga dengan pertambahan jumlah karyawan, dana yang dibelanjakan untuk perjalanan udara tidak bertambah," kata Dede, Rabu (15/4).

Menurut Dede, sebelumnya Pama belum pernah bekerjasama dengan maskapai penerbangan lain untuk melayani hilir mudik karyawannya dari lokasi bekerja ke kampung halamannya. Jadi kerjasama dengan Mandala Airlines merupakan yang pertama kali bagi Pama.

Ditambahkannya, selama ini karyawan Pama yang bekerja di lokasi pertambangan selalu dibelikan tiket pesawat Garuda Indonesia untuk yang berstatus staf. Sementara non staf dibelikan tiket non Garuda Indonesia.

Rute penerbangan yang menjadi langganan karyawan Pama antara lain Jakarta-Banjarmasin/Balikpapan, Banjarmasin/Balikpapan-Jogjakarta, Banjarmasin/Balikpapan-Surabaya, serta Banjarmasin/Balikpapan-Malang.

"Bagi karyawan yang direkrut di Jawa biasanya bekerja 8 minggu dan mendapat libur 2 minggu. Untuk operator alat berat bekerja 12 minggu dan libur 2 minggu. Kalau yang bawa keluarga setahun sekali dapat jatah pulang. Tiket kami berikan bukan dalam bentuk uang," kata Dede.

Sementara Presiden Direktur Mandala Airlines Diono Nurjadin menjelaskan bekerja melayani penerbangan karyawan sebuah perusahaan bukanlah yang pertama kali bagi Mandala. Sebelumnya, Mandala juga sudah bekerjasama dengan perusahaan migas asal Perancis, Total E&P Indonesie, dan Total Oil Indonesie sejak dua tahun lalu.

Mandala menurutnya juga tengah mengikuti proses seleksi yang dilakukan perusahaan migas asing lainnya, ConocoPhillips yang berminat menggunakan jasa maskapai nasional untuk kebutuhan transportasi udara karyawannya.

"Conoco sudah melakukan audit sebagai syarat mereka mau menggunakan jasa kami. Tinggal tunggu keputusannya," ujar Diono. Namun menurut Diono, dari seluruh penerimaan yang diperoleh Mandala setiap tahunnya, sumbangan penerimaan dari konsumen perusahaan hanya sebesar 5% saja. Sayang ia enggan membuka berapa penerimaan perusahaan tahun lalu maupun target penerimaan tahun ini.

"Tahun ini diharapkan bisa 10%. Saya hanya bisa katakan tahun lalu kami bisa mengangkat hampir 4 juta penumpang dan tahun ini targetnya 5 juta penumpang," kata Diono.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×