kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pamapersada targetkan produksi 106 juta ton


Minggu, 05 November 2017 / 19:41 WIB
Pamapersada targetkan produksi 106 juta ton


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kontraktor tambang batubara, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) menggenjot produksinya hingga akhir tahun ini. Anak usaha dari PT United Tractors Tbk (UNTR) ini terbukti sukses mendongkrak bisnis induknya.

Menilik laporan keuangan UNTR kuartal ketiga 2017, PAMA membukukan pertumbuhan pendapatan 20% senilai Rp 21,2 triliun. Segmen usaha kontraktor pertambangan tersebut menyumbang 46% pendapatan bagi UNTR.

“Targetnya tahun ini kami bisa produksi coal sekitar 106 juta ton,” ujar Ari Sutrisno, Direktur Corporate Planning PT Pamapersada Nusantara kepada
Kontan.co.id (5/11). Sampai dengan September 2017, PAMA tercatat meraih peningkatan volume produksi batu bara dari 78,6 juta ton menjadi 82,4 juta ton.

Menurut Ari, perseroan saat ini berfokus dalam pemenuhan alat tambang dikarenakan banyaknya permintaan. “Sementara ini kami ada keterbatasan alat, order butuh waktu lama. Untuk itu kami berencana menggunakan alat hasil re-manufactur,” terang Ari.

PAMA diketahui memiliki fasilitas pabrik re-manufactur alat pertambangan di Balikpapan. Kapasitas terpasangnya, kata Ari, bisa mencapai 300 unit per tahun.

“Re-manufactur kami lakukan sambil menunggu order alat yang baru,” sebut Ari. Adapun tahun ini total investasi PAMA mencapai sekitar US$ 600 juta. Ari menyebutkan, ada 14 klien eksisting yang digarap oleh PAMA saat ini dengan kontrak rata-rata lima tahun.

PAMA juga tengah fokus mengoperasikan beberapa anak perusahaan yang baru diakuisisi induknya, seperti PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), sebuah konsesi pertambangan cooking coal di Kalimantan Tengah. Ekspansi ke bisnis coking coal menjadi salah satu diversifikasi bisnis UNTR.

Akuisisi dengan nilai transaksi US$ 51,73 juta ini efektif sejak 23 Maret 2017. Nilai transaksi ini meningkat dari sebelumnya yang diperkirakan US$ 45,73 juta.

Ari mengatakan bahwa saat ini SMM sedang dipersiapkan infrastruktur pertambangannya. “Produksi trial nya tahun ini, harapannya bisa produksi 200.000 ton per tahun,” urai Ari. Sebagian besar batu bara SMM bakal dipasok ke Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×