Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pan Brothers Tbk (PBRX) mengantongi restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk menggunakan sisa dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, tahun 2014 untuk modal kerja. Adapun emiten garmen ini juga akan menarik utang sindikasi baru untuk melunasi utang sindikasi yang akan jatuh tempo.
Vice Chief Executive Officer PT Pan Brothers Tbk (PBRX) Anne Patricia Sutanto menjelaskan pada RUPST yang diselenggarakan Agustus lalu, PBRX melakukan perubahan penggunaan dana hasil PUT III tahun 2014, yang masih tersisa sebesar Rp 210 miliar yang semula direncanakan untuk investasi ke hulu, ke hilir diubah menjadi modal kerja.
Anne mengatakan hal ini dilakukan karena keberhasilan Pan Brothers dalam melakukan peningkatan kapasitas dengan digitalisasi dan otomatisasi.
"Modal kerja Rp 210 miliar tersebut akan digunakan untuk menopang operasional perseroan, termasuk menopang persediaan yang akan langsung efektif tahun ini juga," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).
Baca Juga: Jual APD, Pan Brothers (PBRX) Targetkan Penjualan Naik 15%
Asal tahu saja, di sepanjang tahun ini PBRX fokus untuk menambah kapasitas melalui otomasi, digitalisasi, dan upskilling seluruh lini personal yang ada. Oleh karenanya, PBRX menganggarkan maintenance capital expenditure (capex) 2020 senilai US$ 15 juta dan sampai dengan Juni 2020 realisasi capex senilai US$ 3,3 juta.
Selain itu, Pan Brothers juga telah mengantongi restu untuk melaksanakan penjaminan lebih dari 50% atau seluruh kekayaan bersih perusahaan dan anak perusahaan dalam rangka mendapatkan pinjaman atas fasilitas yang akan diterima dari bank, perusahaan modal ventura, perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan infrastruktur baik dari dalam negeri maupun luar negeri atas pinjaman yang diterima secara langsung oleh perseroan atau perusahaan terkendali.
Anne menjelaskan upaya ini dilaksanakan karena adanya rencana untuk mengadakan fasilitas uutang sindikasi baru dan atau menerbitkan Global Bond baru, yang akan digunakan untuk melunasi fasilitas utang sindikasi yang akan jatuh tempo di awal tahun 2021 dan Global Bond yang akan berakhir di awal tahun 2022.
Lebih lanjut Anne memaparkan saat ini utang Pan Brothers baru akan jatuh tempo Febuari 2021 sebesar US$ 138 juta untuk utang sindikasi dan Global Bond senilai US$ 171 juta yang akan jatuh tempo Januari 2022.
Rencananya, lanjut Anne, Pan Brothers akan menarik utang sindikasi baru dengan initial total US$ 138 juta untuk melunasi utang sindikasi yang akan jatuh tempo Februari 2021.
"Adapun jika dana yang diperoleh lebih besar, selebihnya akan digunakan untuk membeli kembali Global Bond yang jatuh tempo tahun 2022," jelas Anne.
Selanjutnya: Banjir impor tekstil kembali membayangi industri dalam negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News