kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panasonic mulai aktif jual perangkat komunikasi


Jumat, 04 Maret 2016 / 07:46 WIB
Panasonic mulai aktif jual perangkat komunikasi


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Panasonic berencana kembali menjual prangkat komunikasi tablet, setelah sempat vakum beberapa tahun untuk pasar Indonesia. Rencananya, penjualan itu akan kembali berjalan pada tahun ini.

Menurut Associate Director Quality Assurance Group Panasonic, Chasri Idham mengatakan tahun ini pihaknya akan kembali menjual tough pad untuk pasar Indonesia. ”Rencanyanya akan kita keluarkan pada kuartal II tahun ini,” kata Chasri (1/3).

Melihat aturan importasi ponsel pada Peraturan Menteri Perdagangan nomor 38, tentang ketentuan impor ponsel, handheld, dan tablet, importir terdaftar (IT) wajib menanamkan investas. Pabrik perakitan atau research and development, kalau mau menjual produknya di Indonesia. Makanya Panasonic mengikuti aturan tersebut agar bisa kembali berjualan di pasar Indonesia.

”Sebelumnya kita sempat vakum, tapi sekarang kita kembali menjual dan menggunakan fasilitas yang ada untuk memproduksi ponsel dan tablet,” kata Chasri.

Rencanaya, tablet dan ponsel Panasonic akan menggunakan fasilitas PT Panasonic Heathcare Indonesia, pabrik pembuat alat kesehatan, untuk membuat produk tersebut.

Tak hanya tablet, Nantinya Panasonic Healthcare Indonesia juga akan memproduksi ponsel. ”Untuk tahap awal kita akan, produksi 3 juta unit dengan dua line produksi. Kita juga membuka peluang brand lain kalau mau produksi di kita,” kata Chasri.

Chasri menjelaskan sudah ada 3 brand yang mulai mendekati pihaknya untuk memproduksi ponsel. Namun dia belum mau membeberkan nama brand tersebut. Yang jelas dua di antaranya merupakan brand global dan satu lokal.

Chasri pun mengakui bahwa untuk memproduksi ponsel di Indonesia, cukup menelan biaya yang lebih besar ketimbang impor langsung. Pasalnya dengan dengan memproduksi di Indonesia bahan baku seperti Baterai impornya dikenakan bea masuk.

Tapi kalau impor ponsel CBU saat ini, tidak akan dikenakan pajak Bea masuk. ”Impor langsung bisa lebih murah 3-10 %, tapi aturanya seperti itu ya kita patuhi saja. Makanya sekarang kita rakit di Indonesia,” Ucap Chasri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×