kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panca Mitra bersiap masuk bursa


Senin, 05 Maret 2018 / 11:20 WIB
Panca Mitra bersiap masuk bursa


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - SITUBONDO. Fokus pada pilihan bisnis nampaknya me jadi pegangan bisnis PT Panca Mitra Multiperdana (PMMP) dalam berbisnis. Kini, perusahaan yang memproduksi dan  memproses sudang ini menjadi eksportir udang terbesar di Indonesia.

Sang pendiri dan pemilik 99% saham Panca Mitra, Soesilo Soebarjo kepada KONTAN bahkan menuturkan, seluruh udang yang diproduksi perusahaannya 100% untuk pasar ekspor, "Di Amerika Serikat (AS), kami menjadi supplier terbesar udang  nomor dua, setelah India," tandas Soesilo, Jumat (9/3).

Ekspor udang lebih dari 10.000 metrik ton (mt) per tahun, pasar AS menjadi pasar terbesar Panca Mitra yaknimencapai 70% dari produk udang perusahaan ini, menyusul Jepang 20% dan sisanya negara lain seperti Uni Eropa, Hong Kong, Singapura hingga Australia.

Berkesempatan mengunjungi pabrik di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, empat pabrik Pancamitra mencuil kurang dari 10 hektare (ha) dari lahan seluas 16 ha yang dimiliki  Panca Mitra. Empat pabrik dengan kapasitas total 300.000 ton juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium, pengolahan serta coldstorage. "Selain Situbondo, pabrik kami juga ada di Tarakan, Borneo Utara" ujar Soesilo.    

Selain memproduksi dan mengolah udang mentah vaname (raw vannamei), udang windu mentah (raw black tiger prawn) dari Tarakan, Pancamitra juga mengolah udang olahan seperti PTO stretch (nobashi) sushi ebi dan skewered shirm. "Pasar udang olahan mayoritas untuk kebutuhan pasar Jepang. Adapun udang mentah untuk AS," imbuh Martinus Soesilo, Presiden Direktur PT Panca Mitra pada KONTAN.

Menurut Martinus, pasar udang AS masih terbuka lebar. Dari hasil penjualan tiga tahun terakhir bisa menjadi bukti. Jika tahun 2015, Panca Mitra  mengekspor udang ke AS hanya 4.427 metrik ton, 2016 naik 4.773 mt maka di tahun 2017 mencapai 7.085 mt.

"Kenaikan volume hampir dua kali lipat," ujarnya. Dorongan kinerja ekspor ini, salah satunya dari kenaikan kapasitas pabrik baru seiring naiknya permintaan dari AS.

Panca Mitra bisa melenggang ke pasar ekspor AS dan Jepang lantaran mengontongi sertifikasi lengkap, antara lain Best Aquaculture Practice (BPA) dengan empat bintang, BSCI, FDA, BRC serta sertifikasi halal. Tak heran, udang Panca Mitra bisa masuk ke banyak peritel global seperti antara lain di Wallmart, Certifresh, Kohyo, Marubeni, GFS, Censea, Marubeni, hingga Lawrence.

Martinus yakin, ekspor 2018 bakal naik lagi, utamanya dari AS. Pasalnya, perusahaan ini mengaku kewalahan memenuhi permintaan. Dengan prospek itu, Panca Mitra berani membidik kenaikan penjualan 100% di 2018. Ini artinya target penjualan tahun ini bisa sekitar 20.000 ton.

Agar target itu tercapai,Panca Mitra berencana melepas saham perdana atawa initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia Mei nanti.  Menggunakan laporan keuangan 2017, Panca Mitra berharap dapat meraup dana lebih dari Rp 1 triliun dengan melepas maksimal 30% saham. "Saat ini, proses izin ke Otoritas Jasa Keuangan tengah kami urus," ujar Martinus.  

Selain untuk modal kerja, pelunasan kredit investasi, dana hasil IPO juga untuk belanja modal atau capital expenditure, yakni membangun dua pabrik lagi di Situbondo dan Tarakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×