Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 20% populasi dunia terkunci karena wabah pandemi Covid-19. Sistem kerja dari rumah (work from home) dan tinggal di rumah (stay at home) menjadi langkah strategis untuk pencegahan wabah meluas. Rumah menjadi segalanya dan membentuk tren hunian masa depan.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan tren permukiman saat ini dan ke depan membutuhkan lebih banyak ruang terbuka. Fasilitas di kawasan permukiman juga dibentuk selengkap dan sealami mungkin.
“Selain itu, hunian kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, beribadah. Pada titik itu, pengembang perlu berpikir kreatif mendesain hunian dengan memperhatikan sistem pencahayaan alami, sirkulasi udara, sistem sanitasi yang baik dan sehat” ujar Totok dalam webinar, Kamis (18/2).
Baca Juga: Pemerintah akan menebar insentif perpajakan ke sektor properti, ini bocorannya
Direktur PT Jakarta Indah Makmur Tomoaki Kinoshita mengatakan hunian dengan sirkulasi udara sehat dan fasilitas ruang hijau terbuka, sangat dibutuhkan saat pandemi. The Veranda disebutnya merupakan respons adaptif pengembang di saat pandemi karena resort residential collection ini dikembangkan dengan menyeimbangkan elemen healty & quality living, work dan play.
PT Jakarta Indah Makmur merupakan konsorsium Nishitetsu Group dan Pulauintan. Nishitetsu merupakan pengembang asal Jepang dengan 85 anak usaha di sektor transportasi, logistik, real estate, ritel, hotel hingga tempat hiburan di manca negara. Sementara Pulauintan pengembang nasional yang berpengalaman sejak 1990 membangun perkantoran, hotel, mall, apartemen, pergudangan, pabrik, rumah sakit.
Senada dengan Tomoaki, Associate Director The Veranda Elis Sumarto mengatakan The Veranda merupakan hunian yang mengadopsi lanskap taman resor Bali di kawasan strategis Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Selanjutnya: PHRI: Okupansi perhotelan pada Januari 2021 masih rendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News