Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Harga cengkeh diperkirakan semakin melandai memasuki puncak panen raya. Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) memperkirakan, harga cengkeh kering akan turun sekitar Rp 5.000 per kilogram (kg) hingga Rp 10.000 per kg selama April hingga Agustus mendatang.
Sekretaris Jenderal APCI Dahlan Said mengatakan, saat ini harga cengkeh di tingkat petani berkisar Rp 75.000 per kg hingga Rp 80.000 per kg. Sementara harga rata-rata cengkeh secara nasional berkisar Rp 75.000 per kg atau turun dari sebulan yang lalu sebesar Rp 80.000 per kg hingga Rp 85.000 per kg. Padahal, April-Mei lalu, harga cengkeh masih relatif tinggi mencapai Rp 100.000 per kg.
Dahlan mengatakan, harga menurun lantaran produksi cengkeh berlimpah. Bila tahun lalu, produksi cengkeh hanya sebesar 15.000 ton maka tahun ini mencapai 85.000 ton-100.000 ton. "Peningkatan volume ini karena banyak tanaman cengkeh baru yang mulai menghasilkan tahun ini," ujar Dahlan, Senin (16/7).
Panen cengkeh sudah berlangsung di beberapa daerah sejak Maret lalu. Di Bandung, Purwakarta dan Sukabumi, panen sudah terjadi Mei lalu. Sedangkan panen di Jawa Timur dan Jawa Tengah, panen cengkeh terjadi di Juli ini.
Bagi kalangan petani cengkeh, tren penurunan harga ini belum memberikan dampak yang signifikan. Pasalnya, harga patokan produksi (HPP) cengkeh dari petani sebesar Rp 33.000 per kg. "Meski ada penurunan, tetapi hal tersebut masih lebih tinggi dari HPP," kata Suherman, Ketua APCI Jawa Barat.
APCI memperkirakan, harga cengkeh kembali naik November hingga Desember mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News