kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Panen padi awal tahun ini bakal membaik


Senin, 21 Februari 2011 / 20:09 WIB
Panen padi awal tahun ini bakal membaik
ILUSTRASI. Petugas melayani wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/6/2019). Pemerintah menargetkan penerimaan pajak pada 2020 sebesar 9-12 persen atau sekitar Rp1.719,4 triliun-Rp1.766,8 triliun dari target Anggaran Pene


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan, panen padi yang berlangsung di awal 2011 ini akan membaik. Perkiraan ini berdasarkan kondisi curah hujan yang cukup tinggi selama periode Oktober 2010 - Maret 2011. Berdasarkan perhitungan Kemtan, hasil panen padi selama Januari hingga April 2011 akan mencapai lebih dari 30% dibanding target total produksi padi tahun ini yang sebesar 70,5 juta ton.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Udhoro Kasih Anggoro mengatakan, luas lahan panen padi selama periode Januari hingga April 2011 diperkirakan mencapai 5,501 juta hektare. Dengan areal seluas itu, perkiraan produksinya mencapai 27,203 juta ton gabah kering giling (GKG).

Dengan hitungan rendemen 56,65%, produksi ini akan setara dengan 15,41 juta ton beras. "Jika terwujud, ini sesuai dengan rencana kenaikan sasaran produksi padi tahun 2011 sebanyak 70,5 juta ton," ujar Anggoro di Jakarta, Senin (21/2).

Sekretaris Jenderal Kemtan Hari Priyono menjelaskan, curah hujan selama periode Oktober 2010 hingga Maret 2011 cukup tinggi, sehingga 60% musim tanam terjadi pada periode ini. Menurut Anggoro, target produksi padi pada periode Januari-April ini sudah memperhitungkan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), termasuk wereng coklat.

Berdasarkan data Kemtan, dari 6,246 juta hektare arealtanam padi selama periode Oktober 2010 - Maret 2011, sebanyak 191.237 hektare telah terserang hama alias OPT. "Dari jumlah itu, yang mengalami puso sebesar 4.100 hektare," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×