kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panen usai, serapan beras Bulog menurun


Selasa, 04 September 2018 / 13:47 WIB
Panen usai, serapan beras Bulog menurun
Peluncuran kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serapan beras Perum Bulog mengalami penurunan dari biasanya. Saat ini, serapan beras Bulog per hari berkisar 4.000 - 5.000 ton. Padahal, biasanya serapan beras Bulog berkisar antara 10.000 - 11.000 per ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, penurunan serapan ini diakibatkan masa panen yang sudah berakhir. Akibatnya, pasokan gabah pun terus berkurang.

"Serapan pasti menurun karena musim panen menurun, yang awalnya rata-rata per hari bisa 10.000 - 11.000 ton, sekarang 4.000 - 5.000 ton per hari. Tetapi kita tetap serap untuk stok kita," tutur Budi Waseso, Selasa (4/9).

Menurut pria yang kerap disapa Buwas ini, menurunnya serapan beras Bulog bukan dikarenakan harga gabah yang meningkat. Dia mengakui, saat ini terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani. Kenaikan ini disebabkan pasokan yang berkurang dan dampak kekeringan. Meski begitu, Bulog tetap menyerap gabah sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam inpres No. 5 2015.

Buwas menjelaskan, saat harga gabah naik, Bulog tak wajib harus menyerap gabah. Menurutnya, ini adalah saat gabah dibeli oleh pasar, sehingga petani mendapatkan keuntungan.

"Kalau harga gabah itu tinggi maka biarlah gabah itu laku di paar, sehingga petani itu diuntungkan. Kalau harga gabah itu turun rendah. maka kita beli dengan harga maksimal, dengan tujuan supaya petani juga diuntungkan," tutur Buwas.

Sementara itu, stok beras Bulog saat ini berkisar 2,6 juta ton di mana 147.000 ton merupakan beras komersial. Hingga 4 September 2018, pengadaan beras Bulog berkisar 2,53 juta ton di mana penyerapan dalam negeri hampir mencapai 1,3 juta ton dan sisanya merupakan beras impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×