Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA/BANGKOK. Harga kedelai naik di hari yang ke-tiga. Selain itu, harga jagung juga melanjutkan relinya sejak kemarin lantaran cuaca kering di Amerika Selatan kemungkinan akan merusak panenan biji-bijian ditengah meningkatnya permintaan China.
Harga kedelai untuk pengiriman Januari naik sebesar 0,7% menjadi US$ 12,48 per bushel di Chicago sebelum akhirnya diperdagangkan di level US$ 12,44 pada pukul 10:56 waktu Singapura. Harga jagung untuk pengiriman Maret juga naik sebesar 1,1% menjadi US$ 5,49 per bushel sebelum diperdagangkan di level US$ 5,4675.
"Cuaca di Amerika Selatan akan menjadi perhatian utama dalam dua minggu ke depan seiring dengan komoditi AS yang sudah mulai dipanen dan kini fokusnya ada pada Amerika Selatan," kata Ker Chung Yang, Analis Phillip Futures Pte. Menurutnya, harga kedelai dan jagung kemungkinan akan naik ditengah cuaca yang kering yang menyusutkan produksi.
Kedelai dan jagung Brasil juga mengalami hal serupa dan merusakkan 13% panenan pada lima tahun silam.
Kenaikan harga ini juga terjadi lantaran menguatnya permintaan China. Apalagi, The China Banking Regulatory Commission menyatakan, pihaknya akan meningkatkan pinjaman bagi industri pertanian seperti beras, jagung, sayuran, kapas dan gula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News