Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog, Imam Subowo menambahkan, pihaknya telah menyiapkan lokasi gudang di masing-masing kota tersebut. Enam gudang nantinya dijelaskan ada di Semarang tepatnya Tambakaji, Surabaya di Buduran, Yogyakarta di Purwomartani, Bandung di Balegede, Makassar di Panaikang, dan di Medan.
"Usai enam kota kita bertahap meluas se Indonesia jadi minimal satu provinsi ada satu gudang untuk PangananDotCom," terang Imam Subowo.
Baca Juga: Stok menumpuk, pedagang di Pasar Induk Cipinang mengaku kesulitan jual beras
Bicara perihal target serupa atau permintaan dari PangananDotCom Bulog belum ingin membaginya, perlu dilakukan evaluasi mengenai target. "Kita evaluasi tiap hari nanti jangan berandai-andai berapa," kata Budi Waseso.
Gudang distribusi PangananDotCom di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara sendiri memiliki kapasitas penyimpanan hingga 3.500 ton.
Menariknya Budi Waseso tak membatasi produk yang dapat dipajang di lapak PangananDotCom yang ada di Shopee. Produk beras bukan dari Bulogpun tak dipermasalahkan jika ingin masuk bergabung, karena lagi ia ingin PangananDotCom menjadi King Market untuk kebutuhan pangan.
Di sisi lain, PangananDotCom diciptakan sebagai salah satu upaya Bulog untuk dapat mensukseskan program bantuan pangan Pemerintah melalui pemanfaatan teknologi digital. Harapannya, penerima bantuan dapat memperoleh bahan pangan dengan mudah dan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia.
"Sudah ada 12 paket, nanti 2020 Januari program BNPT tidak perlu penerima jauh-jauh ke pasar atau ewarung, cukup melalui PangananDotCom, pilih paket, barang diantar, sampai ke dalam rumah" jelas Budi Waseso.
Baca Juga: Sumur TLJ-247 dongkrak produksi migas Prabumulih Field
Tak hanya sasar masyarakat biasa sebagai pelanggan, PangananDotCom juga menyasar pegawai dari BUMN, TNI, POLRI dan ASN. Saat ini sudah ada dua perusahaan plat merah yang sudah memesan paket melalui PangananDotCom, ialah BRI dan BNI. Untuk BNI disebut Bulog sudah ada 25.000 paket dikirimkan setiap bulannya selama dua bulan ini, dan BRI baru memulai bulan ini.
"Setelah ini grand launching ada Jasa Marga, sebenernya sudah kemarin ada pembicaraan tapi kita bilang tunggu setelah grand launching," kata Imam.
