kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.897   15,40   0,22%
  • KOMPAS100 1.006   3,47   0,35%
  • LQ45 769   2,65   0,35%
  • ISSI 227   0,65   0,29%
  • IDX30 396   1,29   0,33%
  • IDXHIDIV20 459   1,80   0,39%
  • IDX80 113   0,41   0,37%
  • IDXV30 114   0,86   0,76%
  • IDXQ30 129   0,29   0,23%

Stok menumpuk, pedagang di Pasar Induk Cipinang mengaku kesulitan jual beras


Minggu, 24 November 2019 / 21:51 WIB
Stok menumpuk, pedagang di Pasar Induk Cipinang mengaku kesulitan jual beras
ILUSTRASI. Konsumen memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (12/11).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2019, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta diklaim melimpah, akibatnya pedagang kesulitan menjual beras.

Hal itu dikatakan salah seorang pedagang beras Billy Haryanto, Minggu (24/11). Dengan stok yang banyak tersebut, ia memprediksi stok beras aman hingga tutup tahun 2019. "Saat ini stoknya sudah lebih dari cukup," kata Billy.

Baca Juga: Pengamat IPB: Harga beras yang stabil saat ini tak gambarkan kondisi sesungguhnya

Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pasokan beras surplus hingga akhir November sebanyak 2,15 juta ton. Karena produksi nasional gabah kering giling (GKG) diperkirakan mencapai 51,29 juta ton atau 29,41 juta ton setara beras.

Adapun kebutuhannya diperkirakan sebanyak 27,26 juta ton. Posisi stok cadangan beras di gudang Perum Bulog dikabarkan mencapai sebanyak 2,3 juta ton.

Menurut Billy, jumlah tersebut sangat cukup hingga akhir tahun 2019 bahkan bisa mencukupi hingga awal 2020. "Stok sekarang di pasaran banyak sekali. Bulog saja sampai 2,3 juta ton. Belum lagi hasil dari musim panen," kata dia.

Baca Juga: Jelang akhir tahun, pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang terjaga

Akibat melimpahnya stok beras di pasaran, para pengusaha mulai kesulitan menjual beras. Seperti pengakuan Billy yang kesulitan menjual stok 4.000 ton beras.

Sampai sekarang beras tersebut masih tertahan di gudang di Jawa Tengah. "Saya punya 4.000 ton belum bisa keluar di gudang. Bagaimana bisa keluar, stoknya masih melimpah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×