Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten biro perjalanan wisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) mencatatkan peningkatan demand paket liburan menjelang momentum Natal & Tahun Baru (Nataru). Baik permintaan destinasi liburan ke luar negeri maupun domestik, keduanya diklaim meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan PANR AB Sadewa tak membeberkan lebih detail berapa persen peningkatan demand paket liburan Nataru yang diraih perseroan. Tapi dia mengklaim bahwa pesanan paket liburan di akhir tahun memang cukup kuat dibandingkan hari-hari biasa.
"Untuk segmen leisure atau paket wisata, biasanya persentasenya lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Tapi untuk tahun ini kami belum bisa sampaikan persentasenya karena tahun ini merupakan periode awal di tahun pemulihan, jadi mungkin polanya agak beda dengan tahun-tahun pra pandemi," ungkap Sadewa, kepada Kontan.co.id, Senin (21/11).
Momentum Nataru ini bersamaan juga dengan pertandingan Piala Dunia 2022 yang berlangsung pada 20 November-18 Desember 2022 di Qatar. Menurut Sadewa, memang ajang sepak bola dunia ini punya pengaruh besar terhadap demand sport tourism.
Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) Optimistis Terus Berkembang di Tengah Ancaman Resesi
Namun demikian, gelaran tersebut tidak begitu terpengaruh ke market yang dibidik Panorama Sentrawisata. Sehingga pihaknya juga tidak menjual secara khusus paket wisata Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Kami tidak terlalu terpengaruh dengan adanya gelaran piala dunia, karena memang marketnya kalo piala dunia lebih spesifik ke sport tourism," sebutnya.
Hingga kuartal III-2022 PANR telah menangani lebih dari 69.000 wisatawan Indonesia. Sementara untuk kedatangan wisatawan mancanegara, Panorama telah menangani lebih dari 10.000 wisman.
Sebagai catatan, sepanjang Januari-September 2022 PANR berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha yang signifikan 347% menjadi Rp 846,75 miliar.
Capaian tersebut sukses memangkas kerugian PANR menjadi hanya Rp 9,27 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat mencapai Rp 102,58 miliar.
Meski tak memberi detail target bisnis di sepanjang tahun ini, PANR melihat bahwa sektor pariwisata punya prospek yang positif, baik di akhir tahun ini hingga 2023 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News