kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paramount Land bidik marketing sales Rp 2,5 triliun pada 2018


Rabu, 28 Maret 2018 / 18:55 WIB
Paramount Land bidik marketing sales Rp 2,5 triliun pada 2018
ILUSTRASI. Paramount Land


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paramount Land optimistis bisnis properti tahun ini akan lebih bergairah dibandingkan tahun lalu, meskipun secara umum industri akan menghadapi tantangan tahun politik. Kondisi makro ekonomi dan suku bunga kredit yang cucukp baik diharapkan bisa membuat properti semakin bergairah.

Sejalan dengan optimisme tersebut, perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun. Sementara tahun lalu, pengembang Gading Serpong ini hanya mampu membukukan pra penjualan sekitar Rp 1,5 triliun atau 60% dari target yang dipatok sebesar Rp 2,5 triliun.

Optimisme Paramount Land ini sudah tercermin dari penjualan perusahaan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini yang jauh lebih baik dari tahun lalu.

"Memang tantangan tahun ini tetap ada. Tapi kami optimistis bisnis properti akan lebih bergairah tahun ini, karena selama awal tahun ini permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk produk kami terus meningkat dan speed penjualan Januari-Maret lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu, " kata Ervan Adi Nugroho, President Director Paramount Land, Rabu (28/3).

Andreas Nawawi, Managing Direktur Paramount Land menambahkan, dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan bisa mencatatkan penjualan sekitar Rp 100 miliar per minggu, meskipun pencapaian tersebut tidak rutin didapatkan setiap minggu.

Dalam mencapai target yang telah ditetapkan itu, Paramount akan menciptakan produk-produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Menurut Andreas, banyak masyarakat Indonesia yang memiliki banyak uang, namun memilih menahan uangnya karena takut jika berivestasi salah sasaran. Oleh karena itu, perusahaan mencoba memasarkan produk yang bisa menggairahkan orang untuk melakukan investasi.

"Tahun ini kami akan fokus melakukan daily sales dan tidak akan banyak peluncuran baru. Kami akan menjual produk rumah di lingkungan yang sudah jadi sehingga memberikan kepastian kepada calon konsumen," kata Andreas.

Sementara untuk produk baru, Paramount hanya berencana meluncurkan dua proyek. Pertama, perusahaan meluncurkan hunian dua lantai bertajuk Latigo Village di Gading Serpong sebanyak 135 unit. Setiap unit dibanderol dengan harga mulai Rp 1,5 miliar. Produk ini telah diluncurkan pada Rabu (28/3).

Disamping itu, Paramount juga melihat bahwa ceruk pasar millenial ke depan sangat besar. Oleh karena itu, pada Agustus tahun ini, perusahaan akan mengembangkan produk baru untuk membidik pasar ini, yaitu berupa empat tower apartemen yang akan dijual seharga Rp 150 juta -Rp 200 juta di Gading Serpong.

Andreas mengatakan, sebenarnya Paramount sudah lama berencana mengembangkan konsep desa millenial yaitu sebuah kawasan yang diperuntukkan untuk kalangan millenial. Di kawasan itu, perusahaan tidak hanya akan menyediakan hunian tetapi juga akan membangun berbagai fasilitas yang akan menunjang kebutuhan kalangan ini seperti fasilitas hangout, startup office dan lain-lain.

Di samping penjualan produk-produk hunian, penjualan lahan kavling komersial akan berkontribusi terhadap target marketing sales Paramount Land. Sejak tahun lalu, perusahaan sudah banyak menjual lahan komersial ke sejumlah perusahaan baik lokal dan asing di Gading Serpong. Menurut Andrean, perusahaan masih memiliki lahan seluas 400 ha yang belum di kembangkan di kawasan tersebut.

Tahun ini, Paramount tidak menargetkan penjualan tanah kavling secara spesifik. Namun, Andreas bilang, permintaan untuk beli lahan kavling komersial di kawasan Gading Serpong masih cukup tinggi, karena harganya dinilai tergolong murah yaitu Rp 17 juta per m2.

"Namun tidak semua permintaan kami terima karena kami lebih memilih untuk menyewakan saja. Tetapi kalau ada pembeli yang bisa memberi nilai tambah ke kawasan, kami tetap terbuka," katanya.

Saat ini, penjualan Paramount masih didominasi oleh proyek Gading Serpong. Namun, perusahaan juga memiliki proyek lain di luar Jabodetabek yaitu Paramount Village di Semarang dan Paramount Hills di Manado.

Ke depan, Paramount juga berencana mengembangkan dua kawasan baru di Jabodetabek. Perusahaan memiliki dua lahan dengan luas masing-masing 200 ha dan 600 ha yang terletak di wilayah Barat Jakarta.

Saat ini, Paramount sedang melakukan penjajakan dengan investor asing yang berasal dari dua negara yaitu dari Timur Tengah dan Asia untuk ikut mengembangkan kawasan baru seluas 200 ha tadi. Rencananya, Paramount dan calon mitra itu akan membentuk kerjasama joint venture. " Tapi ini dalam pembicaraan dengan calon investor, belum ada yang bisa disampaikan lebih detail," kata Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×