kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, Paramount fokus bidik end user


Selasa, 19 Desember 2017 / 19:53 WIB
Tahun depan, Paramount fokus bidik end user


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paramount Land Development optimistis bisnis properti tahun 2018 akan lebih baik dari tahun ini meskipun tahun depan sudah mulai memasuki tahun politik. Pasalnya, perusahaan melihat kebutuhan akan hunian masih akan tetap banyak.

Tahun depan, Paramount masih akan fokus membidik pasar end user dengan meluncurkan produk-produk baru dari harga Rp 800 juta -Rp 1,5 miliar dan di harga Rp 3 miliaran.

M. Nawawi, Associate Director Paramount Land mengatakan, ada dua kategori pasar end user. Pertama, masyarakat segmen menengah yang membutuhkan hunian dan masyarakat yang ingin meng-upgrade huniannya atau ingin mendapatkan hunian yang lebih premium.

"Itu sebabnya akan ada dua kategori produk yang akan menjadi fokus kita dari sisi harga tahun depan," kata Nawawi pada Kontan.co.id, Selasa (19/12).

Nawawi menambahkan, dalam meluncurkan produk-produk baru tahun depan, Paramount masih akan melanjutkan strategi tahun ini yaitu menghadirkan produk-produk repackaging atau ramuan kembali yang dibuat perusahaan di Gading Serpong.

Untuk bisa mengeluarkan produk yang ada produk di bawah harga pasar, Paramount memanfaatkan lahan-lahan yang baru dibebaskan yang menempel pada kluster yang sudah dikembangkan perusahaan sebelumnya.

"Strategi kami ini adalah menyiasati pasar. Jadi kalau dulu rumah yang dijual harus ada kolam renangnya dan lengkap infrastrukturnya, produk yang kita jual sekarang tidak lagi menghadirkan itu agar bisa dijual lebih murah dibandingkan kompetitor di sekitarnya. " jelas Nawawi.

Kendati masih akan fokus untuk merilis produk repackaging, Paramount tetap akan meluncurkan produk yang benar-benar baru. Nawawi bilang, akan ada sekitar tiga atau empat produk baru tahun depan yang akan dirilis perusahaan.

Hanya saja, dia tidak menyebutkan detail rencana tersebut. Meskipun sudah merancang strategi tahun depan, Paramount belum memasang target marketing sales tahun 2018.

Sementara hingga akhir tahun ini, perusahaan optimistis bisa mengantongi marketing sales Rp 1,5 triliun.

Nawai mengatakan, hingga saat ini, perusahaan sudah berhasil menjual 850 unit rumah. Penjualan tersebut sekitar 80% dari delapan kluster yang sudah diluncurkan sepanjang tahun ini.

"Dari tujuh kluster yang kami luncurkan tahun ini, hanya satu yang benar-benar baru yaitu ruko kluster Kalsena Square. Sisanya adalah produk-produk repackaging yang sudah diminati pasar," kata Nawawi.

Tahun depan, Paramount masih akan fokus mengembangkan produk di proyek-proyek existing perseroan yakni Gading Serpong, Manado dan Semarang. Di Gading Serpong, perusahaan memiliki lahan 2.400 ha dan saat ini baru dikembangkan sekitar 1.000 ha.

Harga lahan di Gading Serpong saat ini sekitar Rp 10 juta-Rp 13 juta per m2. Selain itu, Paramount masih memiliki lahan di dua lokasi yang belum di kembangkan. Salah satunya di Bundaran Slipi Jakarta Pusat dengan lahan sekitar 8 ha yang rencananya baru akan dikembangkan setelah tahun politik.

Di samping itu, perusahaan juga akan ekspansi untuk mengembangkan township dengan lahan sekitar 1.000 ha. Saat ini, perusahaan sudah membebaskan lahan sekitar 600 ha.

Namun, Nawawi tidak bersedia menyebutkan lokasi lahan tersebut. "Kami belum memastikan kapan akan mulai dikembangkan tapi master plan-nya sudah ada. " kata Nawawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×