kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pariwisata Indonesia terdampak MERS di Korsel


Kamis, 04 Juni 2015 / 15:41 WIB
Pariwisata Indonesia terdampak MERS di Korsel
ILUSTRASI. Universitas Trisakti adalah salah satu universitas swasta terbaik di Jakarta.


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

PADANG. Ketua Dewan Pimpinan Pusat ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies), Asnawi Bahar menilai wabah MERS di Korea Selatan berpengaruh negatif terhadap pelaku usaha pariwisata di Indonesia, karena bisa mengganggu jadwal kunjungan.

"Pelaku usaha Tour dan Travel tentu menjadikan keselamatan peserta sebagai salah satu perhatian utama. Wabah MERS di Korsel akan membuat sejumlah jadwal yang telah disusun akan terganggu bahkan batal," katanya di Padang, Kamis (4/6).

Dia mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja II DPD ASITA Sumbar di Hotel Inna Muara Padang, Kamis.

Apalagi menurutnya ada kemungkinan pemerintah akan mengeluarkan larangan berkunjung (travel warning) sementara ke Korea Selatan.

"Kami sudah bertemu dengan Mentri Kesehatan dan Mentri Pariwisata membahas wabah MERS di Korsel. Antisipasi agar MERS tidak masuk ke Indonesia, kemungkinan dengan mengeluarkan larangan kunjungan ke Korsel untuk sementara," katanya.

Larangan kunjungan itu menurut dia bisa dipahami, tetapi tetap saja akan memberikan pengaruh negatif pada usaha pariwisata.

"Dalam jangka pendek ini akan merugikan pelaku usaha Tour dan Travel, tetapi demi kesehatan hal ini harus dipahami," katanya.

Selain persoalan yang tidak diduga itu, persoalan lain seperti masih belum maksimalnya Sumbar Daya Manusia (SDM) pelaku usaha Tour dan Travel juga menjadi persoalan tersendiri.

"Kita (ASITA) tidak bisa menjadi raja di negeri sendiri jika SDM ini tidak segera dibenahi," ujarnya.

Menurutnya DPP ASITA akan berusaha bersama pemerintah untuk memberikan pelatihan pada anggota ASITA agar bisa memberikan pelayanan yang semakin baik pada wisatawan.

"Kami berharap pemerintah daerah di Sumbar ikut membantu hal ini," katanya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam kesempatan itu mengatakan, sektor pariwisata adalah salah satu fokus pembangunan Sumbar.

"Selain pelatihan, kita akan upayakan semaksimal mungkin untuk membantu pembangunan infrastruktur destinasi wisata melalui dana sharing dengan daerah. Kita berharap, hal ini bisa memancing investor untuk masuk ke Sumbar terutama di bidang pariwisata," katanya.

Dengan demikian, dia yakin jumlah wisatawan yang datang ke Sumbar juga akan semakin bertambah. (Agung Pambudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU

[X]
×