kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pariwisata kian menarik, budget hotel menjamur


Rabu, 11 April 2012 / 07:44 WIB
Pariwisata kian menarik, budget hotel menjamur
ILUSTRASI. Antrean nasabah di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Selasa (29/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/12/2020.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri pariwisata di Indonesia memang menjadi salah satu bisnis yang potensial. Melihat prospek ini, sejumlah pemain di industri perhotelan pun tengah berlomba dengan meluncurkan konsep hotel budget yang lebih terjangkau.

Wakil Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies, Rudiana, menyatakan bisnis hotel budget belum menemui titik jenuh. "Ada pasar untuk mengimbangi maskapai berbiaya rendah. Hampir mustahil orang yang bepergian dengan maskapai murah memilih hotel berbintang," ujarnya.

Optimisme ini ditambah jumlah wisatawan yang terus meningkat. Menurut Rudiana, tingkat hunian (okupansi) hotel budget sepanjang kuartal pertama 2012 mencapai rata-rata di atas 70%. "Pada saat peak season dan long weekend malah bisa mencapai 90%-100%," katanya.

Nah, salah satu pemain yang akan meramaikan bisnis hotel budget adalah Grup Ciputra. Ciputra akan memulai pembangunan hotel budgetnya yang pertama pada pertengahan tahun ini.

Direktur Grup Ciputra, Sugwantono Tanto, menjelaskan, alasan perusahaannya masuk ke hotel budget karena melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan perkembangan maskapai, termasuk maskapai berbiaya rendah yang luar biasa. "Dari sana kami melihat permintaan cukup besar," tuturnya.

Ciputra sudah mendapat enam lahan di kota-kota besar di Indonesia untuk mendirikan hotel budget. Keenamnya berada di Bandung, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Bengkulu, dan Banjarmasin.

Lokasi pertama yang dipilih untuk mendirikan hotel dengan harga terjangkau ini adalah Bandung, tepatnya di Jalan Pasir Kaliki, tidak jauh dari stasiun dan Bandara Husein Sastranegara. Jika pembangunan dimulai pertengahan tahun ini, hotel diharapkan sudah beroperasi pertengahan tahun depan.

Setelah Bandung, hotel di kota-kota lainnya akan menyusul dibangun hampir berbarengan. "Waktu pembangunan fisiknya sekitar setahun," imbuh Sugwantono. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Ciputra berambisi memiliki 20 hotel budget.

Sugwantono menghitung, setiap hotel butuh lahan antara 1.000 meter persegi (m2)-1.500 m2. Ada 80 hingga 120 kamar yang disediakan, ditambah area untuk sarapan pagi dan ruang meeting.

Jika dua hotel yang telah berdiri sebelumnya dioperasikan Swiss-Belhotel, Ciputra berniat mengelola sendiri hotel budget miliknya. Tarifnya dipatok antara Rp 300.000-
Rp 450.000 per malam, tergantung kota. Untuk membangun setiap hotel, Ciputra mengalokasikan investasi Rp 35 miliar-Rp 40 miliar, sudah termasuk untuk tanah.

Nah, pemain lain di bisnis hotel budget tidak lain, adalah Grahawita Santika dengan brand Hotel Amaris. Saat ini anak usaha Kompas Gramedia ini mengoperasikan 18 Hotel Amaris di seluruh Indonesia. Yang terbaru adalah Hotel Amaris di Jl Tendean, Jakarta yang beroperasi mulai Februari 2012 lalu. Rata-rata, tingkat okupansi di setiap hotel mencapai 90%.

Director of Hotels and Resorts Development Grahawita Santika, Rudy Setiawan, bilang, sepanjang tahun ini, ada tujuh Hotel Amaris yang akan dibuka. Berarti sampai akhir tahun, akan ada pembukaan enam hotel lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×