kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,53   14,22   1.56%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar belum pulih 100%, begini strategi pelaku industri ban untuk bertahan


Minggu, 25 Oktober 2020 / 16:15 WIB
Pasar belum pulih 100%, begini strategi pelaku industri ban untuk bertahan
ILUSTRASI. Industri ban. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Senada, Managing Director PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI), Mukiat Sutikno memperkirakan, permintaan ban dari pabrikan otomotif (original equipment manufacturing) domestik hanya akan mencapai kurang lebih separuh dari permintaan tahun lalu, sedang permintaan replacement domestik di sepanjang tahun ini baru akan mencapai 60%-65% dari tahun lalu.

Menurut Mukiat, kondisi yang serba tidak pasti masih berpotensi menahan permintaan pasar ritel di segmen replacement. Akibatnya, meski bertumbuh, kenaikan permintaan yang terjadi diperkirakan masih belum akan terlalu signifikan, sebab pasar masih cenderung ‘wait and see’.

“Kita kan belum keluar dari (situasi) covid-19, jadi orang kan masih was-was apakah nanti ada PSBB ketat lanjutan atau tidak, dan lain-lain,” terang Mukiat kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

GJTL memperkirakan tren kenaikan permintaan pasar masih akan terus berlangsung di kuartal IV tahun ini. Meski begitu, GJTL memproyeksi tetap akan mencatatkan penurunan penjualan hingga 15%-20% secara tahunan atau year-on-year (yoy) di sepanjang tahun ini.

Menghadapi pasar yang belum pulih 100%, para pelaku usaha telah menyiapkan beragam siasat. BTI misalnya, akan terus berupaya menghemat pengeluaran pada beberapa komponen biaya seperti misalnya biaya perjalanan tim penjualan perusahaan untuk keperluan kunjungan pasar (market visit) serta biaya promosi dan iklan.

Di saat yang sama, perusahaan masih akan terus menjalankan ekspansi pasar untuk menggarap lebih jauh pasar-pasar yang dirasa masih bisa dioptimalkan lebih jauh dengan menggandeng mitra-mitra distributor lokal di pasar domestik. Dengan cara itu, ekspansi tetap bisa dijalankan oleh perusahaan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

GJTL berupaya meningkatkan efisiensi produksi dengan cara mengurangi produksi barang cacat. Tujuannya ialah untuk menghemat biaya pemakaian bahan baku yang terbuang sia-sia akibat memproduksi barang cacat.

Sementara itu, GDYR berupaya memacu penjualan dengan menawarkan promo-promo menarik. Pada Oktober-Desember 2020 ini misalnya, GDYR menawarkan hadiah 1 bumbag untuk setiap pembelian 2 unit Goodyear Eagle F1 Sport semua ukuran. “Bagaimanapun sales harus di-push,” tutur Wicaksono.

Selanjutnya: Kinerja emiten produsen ban terpangkas akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×