kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pasar domesik membuat bisnis ban menggelinding


Rabu, 27 Februari 2013 / 10:37 WIB
Pasar domesik membuat bisnis ban menggelinding
ILUSTRASI. Meski memiliki peranan penting dalam melindungi tubuh dari infeksi Covid-19, tidak semua orang dapat menerima vaksi Covid-19.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Meski penjualan ban Januari 2013 turun 0,6% menjadi 4,18 juta unit ketimbang Desember 2012 yang mencapai 4,2 juta unit pebisnis ban domestik tetap optimistis penjualan ban sepanjang tahun ini bisa meraih hasil positif.

Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) berkata adanya peningkatan permintaan karet alam dari China awal tahun ini serta mulai pulihnya pasar Eropa memberi harapan ekspor ban bakal melaju.

Azis Pane, Ketua Umum APBI mengakui lesunya penjualan ban Januari lalu disebabkan penurunan ekspor ban. Di periode ini, jumlah ekspor ban cuma 2,3 juta ban atau turun 11,54% dari ekspor ban di Desember 2012 yang mencapai 2,6 juta ban.

Selain itu, jumlah inventori (stok) ban Januari membengkak 5,9% menjadi 3,1 juta unit   dibanding jumlah stok ban di Desember 2012 yang mencapai 2,29 juta unit. Artinya, terjadi penumpukan ban di awal tahun. "Umumnya, kenaikan inventori sebesar 2%, kini sudah 5%," tuturnya kepada KONTAN kemarin.

Untungnya, penjualan ban di pasar domestik Januari 2013 tumbuh 8,9% menjadi 1,1 juta unit dari penjualan Desember 2012 yang sebesar 1,01 juta unit. Adapun,  penjualan ke pabrikan otomotif dalam bentuk original equipment manufacturer (OEM) terdongkrak drastis 15,4% di Januari sebanyak 487.000 unit dari 422.000 unit ban di Desember 2012.

Meski demikian, Azis bilang, pasar ban ekspor masih sebagai penopang utama bagi industri ban nasional. "Dari total produksi ban, sekitar 60% ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor," ucapnya.

Meski realisasi penjualan dan produksi ban menurun di awal tahun, Azis optimistis, penjualan ban di akhir tahun bisa naik 3%-5% berkat membaiknya pasar ekspor, terutama di benua Eropa yang menjadi salah satu pasar ekspor  baru ban nasional.

Saat ini, sekitar 30% dari total ekspor ban Indonesia ditujukan ke Timur Tengah.

Witjaksono, General Corporate and Marketing Communication PT Goodyear Indonesia Tbk bilang, mereka akan memaksimalkan pasar domestik.

Bila tahun lalu kontribusi pendapatan ekspor Goodyear mencapai 70% dan sisanya pasar domestik, untuk tahun ini komposisi menjadi 60% pasar ekspor dan 40% pasar domestik.

Yunita Xi, Investor Relations PT Multistrada Arah Sarana Tbk juga akan mempertahankan penjualan ban di pasar domestik yang sebesar 30% dari total penjualan ban mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×