Reporter: Maria Rosita | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Permintaan mesin printer tengah membeludak. Selain printer skala besar untuk korporat dan pebisnis, printer tinta (inkjet) konsumsi personal juga tak kalah laris. Untuk memenuhi permintaan printer inkjet yang mengalir deras, PT Datascrip, distributor printer Canon, akan meluncurkan varian baru inkjet Oktober nanti.
Hero Chandra, Eksekutif Divisi Pemasaran Canon Datascrip menjelaskan, produk baru yang bakal meluncur tersebut meliputi printer fungsi tunggal dan multifungsi. Chandra optimistis, penjualan printer injet tahun ini akan melesat hingga 30% dengan adanya produk baru tersebut. Canon membidik segmen pasar kelas bawah (low end) dan perorangan.
Sepanjang Januari-Mei 2011, Datascrip berhasil menjual 350.000 unit inkjet fungsi tunggal dan 200.000 unit inkjet multifungsi. Adapun penjualan inkjet Canon tahun lalu mencapai 1,1 juta unit. Angka itu melejit 1.000% dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun ini kami menargetkan minimal tumbuh 30% menjadi sekitar 1,43 juta unit," kata Hero kepada KONTAN, belum lama ini.
Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), total pasar inkjet tahun lalu mencapai 2,2 juta unit. Dari jumlah itu, Canon berhasil merebut pangsa pasar 51%. Sementara Hewlett Packard (HP) menguasai pangsa 25% dan Epson (23%).
Adapun penjualan inkjet fungsi tunggal dengan multifungsi berbanding 60%:40%. Tahun ini, perbandingan pasar kedua jenis inkjet itu diprediksi akan 55%:45%.
Menurut Hero, hal ini disebabkan konsumen kian sadar bahwa inkjet multifungsi lebih efisien.
Alhasil, kini printer multifungsi bukan hanya digunakan oleh perkantoran, melainkan segmen ritel, usaha kecil menengah (UKM), dan sekolah-sekolah. "Anak-anak sekolah, mahasiswa, mulai print pakai yang bisa scan dan fax juga," papar Hero.
Produsen printer lain, yaitu PT HP Indonesia juga akan menggenjot penjualan inkjet dengan meluncurkan tiga varian baru. Rita Panambunan, Direktur Penjualan Komersial HP mengatakan, tiga varian tersebut khusus untuk mencetak foto berkualitas tinggi alias photosmart. Ini seiring dengan keberadaan inkjet warna yang masih mendominasi pasar. Untuk bersaing dengan pesaingnya, HP menjagokan teknologi e-Print pada setiap printer inkjet-nya. HP membanderong printer ini mulai US$ 139 per unit.
Rita menargetkan penjualan inkjet HP tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.Menurutnya, inkjet masih jadi tuan rumah di pasar printer. "Teknologi laser juga tak akan menggantikan inkjet," ungkap Rita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News