kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Pasar Kendaraan Niaga Masih Menantang Tahun Depan, Ini Sebabnya


Sabtu, 13 Desember 2025 / 15:50 WIB
Pasar Kendaraan Niaga Masih Menantang Tahun Depan, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Kondisi pasar kendaraan niaga nasional masih berada dalam tekanan sepanjang 2025. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar kendaraan niaga nasional masih berada dalam tekanan sepanjang 2025.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales Mitsubishi Fuso turun 9,9 persen secara tahunan pada periode Januari-Oktober 2025, seiring melemahnya pasar kendaraan komersial secara umum.

Menanggapi kondisi tersebut, Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menilai, tekanan pasar berpotensi berlanjut hingga 2026 jika tidak ada perubahan struktural yang signifikan.

“Saya pernah bilang, beberapa sektor kalau enggak berubah, itu kondisinya sama aja. Kondisinya masih menantang,” ujar Aji saat ditemui di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/12).

Baca Juga: Penjualan Daihatsu Terdongkrak Segmen LCGC, Efeknya Penjualan Retail November Naik 5%

Menurut Aji, pasar kendaraan niaga sangat erat kaitannya dengan sektor berbasis komoditas seperti sawit dan pertambangan, yang hingga kini masih dipengaruhi kondisi ekonomi global serta dinamika geopolitik.

“Kita punya banyak komoditas, cuma komoditas itu kan banyak tergantung dengan global ekonomi, dengan geopolitik. Kalau di luar sana kondisi lagi nggak bagus, nggak belanja mereka kan,” kata dia.

Sektor logistik menopang penjualan Fuso sepanjang 2025, di tengah melemahnya permintaan truk dari industri tambang dan proyek besar. Ia menjelaskan, melemahnya permintaan global membuat pelaku usaha komoditas menahan investasi. Dampaknya, kebutuhan kendaraan niaga ikut tertahan karena ekspansi usaha tidak berjalan.

“Otomatis pengusaha sawit, pengusaha tambang, juga nggak investasi, karena nggak dapet income yang cukup,” ucap Aji.

Aji menilai, sektor-sektor yang menghadapi tekanan pada tahun ini kemungkinan besar masih akan mengalami kondisi serupa pada 2026.

Baca Juga: Permintaan Mobil LCGC Naik Jelang Akhir Tahun, Penjualan Toyota Agya Tumbuh 9%

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) - Fuso

“Kondisi komersial mungkin sama aja,” tuturnya.

Meski demikian, ia menyebut peluang perubahan tetap ada apabila terdapat realisasi proyek strategis pemerintah yang berdampak langsung pada kebutuhan kendaraan komersial.

Selanjutnya: Asing Net Buy Rp 1,52 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong Sepekan Terakhir

Menarik Dibaca: 5 Drakor Bromance Legendaris Kisahkan Persahabatan Para Pria

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×