Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang tutup tahun, segmen mobil murah ramah lingkungan (LCGC) menunjukkan kenaikan penjualan.
Kalangan industri menilai, kebutuhan konsumen, terutama pembeli pertama (first buyer), masih menjadi motor penggerak utama yang menjaga pasar LCGC tetap hidup di tengah gencarnya promosi kendaraan elektrifikasi.
Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor Philardi Ogi mengatakan, karakteristik konsumen LCGC berbeda dari segmen kendaraan listrik yang saat ini didominasi oleh pembeli tambahan (additional buyer).
“Jika melihat karakteristiknya, segmen LCGC umumnya didominasi oleh first buyer yang membutuhkan kendaraan praktis dan hemat. Sementara itu, konsumen kendaraan listrik saat ini lebih banyak berasal dari additional buyeryang sudah memiliki pengalaman memiliki kendaraan roda empat dan mempertimbangkan opsi elektrifikasi,” ujar Philardi kepada Kontan, Jumat (12/12/2025).
Baca Juga: Diskon LCGC Menggoda: Brio, Agya, Calya, Ayla Tawarkan Promo Besar
Menurutnya, alasan pasar LCGC tetap stabil karena kebutuhan segmen ini tidak semata soal harga terjangkau, tetapi juga soal keandalan untuk penggunaan sehari-hari.
“Produk di segmen ini tidak hanya perlu terjangkau saat pembelian, tetapi juga harus reliable sebagai mobil satu-satunya di keluarga, mudah dirawat, dan memiliki resale value yang baik. Semua hal ini menjadi aspek penting bagi first buyer,” kata Philardi.
Tren positif terlihat pada Toyota Agya. Philardi mengungkapkan, permintaan terhadap model ini masih kuat pada November.
“Untuk model Agya, penjualan retail pada bulan November 2025 masih mencapai 1.409 unit, atau tumbuh sekitar 9% dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa permintaan di segmen tersebut masih cukup kuat,” jelasnya.
Kinerja tersebut menegaskan bahwa LCGC tetap memiliki pasar loyal yang belum tergerus oleh penetrasi kendaraan elektrifikasi.
Toyota sendiri baru saja memperluas portofolio elektrifikasinya melalui peluncuran New Veloz Hybrid EV, yang saat ini menjadi opsi elektrifikasi Toyota paling terjangkau.
“Saat ini kami masih fokus pada model baru ini untuk memaksimalkan penerimaan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Ke depan, tidak menutup kemungkinan Toyota juga akan menghadirkan kendaraan elektrifikasi yang lebih terjangkau,” kata Philardi.
Menurut Philardi, mobil elektrik dan LCGC berada pada ceruk konsumen yang berbeda sehingga keduanya tetap dapat tumbuh paralel.
Baca Juga: Segmen LCGC Tertekan, Penjualan Toyota Agya dan Calya Turun pada 2025
Philardi menambahkan, kebijakan pemerintah, termasuk insentif otomotif, harus berdampak positif bagi seluruh segmen pasar.
“Tujuan insentif tentu perlu berdampak positif pada pasar otomotif nasional secara menyeluruh. Implementasi regulasi yang konsisten pada seluruh segmen menjadi krusial untuk mendorong pertumbuhan pasar secara konsisten,” ujarnya.
Dengan kebutuhan first buyer yang masih kuat serta stabilnya permintaan terhadap model seperti Agya, industri memproyeksikan segmen LCGC masih akan menjadi tulang punggung penjualan mass-market di tahun mendatang.
Selanjutnya: Penggunaan Tren Kamera 360 Kian Berkembang di Kalangan Kreator Lokal
Menarik Dibaca: Nonton Netflix Tanpa Kuota Internet, Begini Cara Download Tayangan Gratisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













