kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar LCGC mulai lesu


Senin, 05 Mei 2014 / 09:07 WIB
Pasar LCGC mulai lesu
ILUSTRASI. Tips Jitu Atur Keuangan Buat Generasi Sandwich, Tetap Punya Tabungan & Bantu Keluarga.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Penjualan mobil murah atawa low cost green car (LCGC) mulai melambat. Merujuk kepada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan wholesales LCGC di bulan Maret turun 17,38% dibandingkan bulan Februari.

Saat ini, baru ada empat jenis mobil yang dikategorikan sebagai LCGC, yakni Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Suzuki Wagon R. Di bulan Februari, penjualan wholesales LCGC sebesar 16.270 unit. Namun, pada bulan Maret, penjualan wholesales LCGC turun menjadi 13.443 unit.

Di antara empat jenis kendaraan tersebut, penjualannya yang paling tajam penurunannya adalah Honda Brio Satya mencapai 79,38%. Pada bulan Maret, penjualan Honda Brio Satya hanya 425 unit. Padahal, di bulan sebelumnya, Honda Brio Satya berhasil terjual sebanyak 2.061 unit. 

Merek lainnya, Toyota Agya juga turun 10,9% menjadi 6.648 unit di bulan Maret dibandingkan Februari yakni sebesar 7.461 unit. Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor menyatakan, penurunan ini akan berlanjut di kuartal kedua.

Rahmat menjelaskan, pada kuartal pertama, penjualan mobil murah bisa lebih dari 6.000 unit per bulan karena ada inden di akhir tahun 2013. "Sekarang, inden sudah tidak ada lagi sehingga diperkirakan hanya 5.000 unit per bulan," ujar Rahmat kepada KONTAN, Sabtu (3/5).

Begitu juga dengan saudaranya, Daihatsu Ayla, penjualan di bulan Maret turun 5,59% menjadi 4.333 unit dibandingkan penjualan Februari. Sedangkan penjualan Suzuki Wagon R pada bulan Maret hanya 2.037 unit. Padahal, bulan sebelumnya, Suzuki mampu menjual Wagon R sebanyak 2.158 unit.

Meskipun di akhir kuartal I menurun, Davy J. Tuilan, 4W Sales, Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales optimistis, penjualan di kuartal II lebih baik. "Meski ada kompetitor baru, LCGC akan naik karena menjelang lebaran," ujarnya.

Bahkan, Davy memprediksi penjualan LCGC akan mampu menggeser pasar Low Multi Purpose Vehicle (MPV). Alasannya, masuknya pemain baru seperti Datsun Go membuat pasar LCGC semakin lebar. Saat ini, pangsa pasar Low MPV sekitar 31%. "Low MPV akan turun 2% - 3% dan pindah ke LCGC," kata Davy.

Jongkie D. Sugiharto, Ketua Gaikindo yakin, penjualan LCGC sampai akhir tahun ini bisa mencapai target sebesar 120.000 unit. "Masih ada delapan bulan ke depan. Kita lihat saja perkembangannya," ujar Jongkie.

Tak terpengaruh nozzle

Rasa optimisme Jongkie ini beralasan. Sebab, sampai kuartal I-2014, angka penjualan LCGC sebesar 43.969 unit. Artinya, hanya dalam tiga bulan, penjualan LCGC sudah mencapai 36,64% dari target yang dipatok tahun ini.

Menurut Jongkie, usulan aturan untuk mengecilkan nozzle mulut tangki bensin mobil murah tak berpengaruh terhadap penjualan. Seperti diketahui, dengan aturan tersebut, berarti mobil murah semakin dibatasi untuk mengonsumsi Premium.

Rahmat juga menyambut baik aturan tersebut. Walaupun sedikit melambat, peraturan tersebut tak membuat penjualan LCGC mati. "Walaupun harus pakai Ron 92, penggunaan bahan bakar mobil ini juga termasuk hemat. Jadi, pasti ada peminatnya," jelas Rahmat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×