Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan menguatnya kurs dolar AS terhadap rupiah, membuat harga mobil baru ikut melambung. Maka tak heran konsumen mulai melirik produk mobil bekas (second), yang harganya disinyalir lebih stabil.
Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, trend permintaan mobil bekas memang tengah melonjak. Disamping tidak terpengaruh kurs, dimana kata Herjanto produk mobil bekas tidak mengalami kenaikan, regulasi lalu lintas yang baru seperti peraturan ganjil-genap turut mendorong arah konsumsi tersebut.
"Orang-orang yang punya plat mobil genap jadinya beralih mencari mobil bekas yang platnya ganjil," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/7). Ditengah harga mobil baru yang terus naik, menurut Herjanto, mobil bekas dapat menjadi pilihan bagi sebagian orang.
Tak jarang pula, dia menemukan pelanggan di showroom mobilnya yang menukar mobil barunya dengan dua mobil bekas sekaligus. "Yang banyak (laku) kisaran harga Rp 100 juta-Rp 150 juta tipe city car dan LMVP," urai Herjanto.
Lebih lanjut dia mengklaim awal bulan Juli tahun ini showroom-nya telah merasakan kenaikan penjualan hingga 15% dibandingkan tahun lalu. "Peredarannya cepat, produk yang ada di showroom paling lama seminggu sudah ada yang minat. Jadi fresh semua," terangnya.
Adapun menurut Herjanto, sampai akhir bulan Juli ini showroom-nya telah menjual lebih dari 2.000 unit mobil bekas. "Kami cukup optimis bisa (jual) 2.700-2.800 unit untuk bulan ini," sebutnya.
Herjanto mengaku, tidak ada promosi dan marketing khusus untuk menjual mobil bekas saat ini. Permintaan yang dirasakan melonjak terus digarap oleh showroom-showroom mobil bekas yang ada.
Untuk tahun 2018, Bursa Mobil Bekas WTC mangga dua menargetkan penjualan diatas 30.000 unit. "Pasti lewat angka tersebut, sampai 37.000 unit saya masih cukup optimis," tukas Herjanto.