Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen Pemegang Merk (APM) memandang pasar otomotif tahun ini akan sama seperti raihan tahun lalu. Hal ini diprediksi karena daya beli masyarakat yang stagnan.
Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan penjualan Daihatsu tahun ini diprediksi akan sama dengan tahun lalu. Tanpa menyebut alasan secara spesifik menurutnya hal ini sudah diperhitungkan sejak awal.
Sedangkan dampak pelemahan Rupiah beberapa saat lalu membuat APM banyak yang menaikkan harga jual. Termasuk juga Daihatsu yang menaikan harga jual yang juga karena adaanya investasi dari penerapan standar emisi EURO 4. "Dampak kenaikan harga masih kami monitor. Biasanya setelah enam buln kita baru hitung imbasnya," kata Amelia kepada Kontan.co.id, Rabu (10/10).
Mukiat Sutikno, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia menjelaskan sampai akhir tahun ini penjualan Hyundai diprediksi akan sama dengan tahun lalu. Adapun dalam periode tahun lalu tercatat penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) Hyundai mencapai 1.271 unit. "Masih stagnant dulu forecast sementara," kata Mukiat kepada Kontan.co.id, Rabu (10/10).
Mukiat menjelaska ada beberapa hal yang menyebabkan pasar otomotif stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini karena kondisi ekonomi yang menantang serta ditambah saat ini ada faktor nilai tukar Rupiah yang melemah. Hal tersebut membuat Hyundai juga ikut menaikan harga jual pada mobilnya yang diimpor utuh yakni Sport utility vehicle (SUV) Santa Fe dan big van Hyundai H-1.
Meski data penjualan kuartal III-2018 belum diinformasikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan pada tahun ini terdapat kenaikan di sektor komersial.
Di Toyota sendiri, total komersial mengalami kenaikan sekitar 16,4% dimana tahun ini membukukan penjualan 11.088 unit meningkat dibanding tahun lalu yang membukukan penjualan 9.522 unit. "Peningkatan di sektor ini sedikit banyak dipengaruhi oleh maraknya perkembangan pembangunan infrastruktur dan juga gencarnya pariwisata dalam negeri," kata Soerjopranoto kepada Kontan.co.id, Rabu (10/10).
Soerjo menjelaskan penjualan Toyota dari pabrikan ke diler (wholesales) pada september 2018 mencapai 29.983 unit. Penjualan ini didorong oleh model-model seperti Avanza, Rush, Kijang Innova, Calya, Agya dan Fortuner. "Sampai akhir tahun kami optimis pangsa pasar bisa diatas 30%," katanya.
Selain itu selama bulan September 2018, PT Honda Prospect Motor mengumpulkan penjualan sebanyak 10.959 unit mobil di seluruh Indonesia. Kontribusi terbesar datang dari salah satu produk yang baru diluncurkan pada bulan Agustus, yaitu New Honda HR-V.
Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director mengatakan, salah satu model terbaru yaitu New Honda HR-V terus memberikan kontribusi positif untuk penjualan Honda di bulan September. "Kami percaya tren ini dapat kami pertahankan hingga akhir tahun dengan dimulainya pengiriman All New Honda Brio di bulan Oktober," kata Jonfis akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News