Reporter: Rizky Herdiansyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasar perhiasan di Amerika Serikat (AS) menjanjikan peluang yang menggiurkan bagi pengusaha Indonesia. Tengok saja pada pameran perhiasan yang digelar di Negeri Uwak Sam itu pada 27-30 Juli lalu. Produk perhiasan Indonesia berhasil memikat sejumlah konsumen luar negeri, baik di AS maupun negara lainnya. Padahal, itulah kali pertama Indonesia mengikuti ajang tersebut.
Yang lebih menggembirakan, beberapa perusahaan dalam negeri sudah melakukan penjajakan kontrak dagang dengan pembeli asing. “Padahal, untuk masuk ke pasar AS tidak semudah yang dikira,” ungkap Bachrul Chairi, Ketua Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Departemen Perdagangan (Depdag) di Jakarta, sore tadi.
Pada ajang tersebut, terdapat sekitar 16 perusahaan perhiasan Indonesia yang turut andil. Mereka berhasil meraup sekitar US$ 350 ribu hanya dalam kurun waktu empat hari. Menurut Radu Malem Sembiring, Direktur Pengembangan Ekspor Wilayah Amerika Eropa, Depdag, selain AS, terdapat beberapa negara lain yang berminat menjalin kerjasama dengan Indonesia. Diantaranya yakni Meksiko dan negara-negara Eropa.
Itu artinya, tambah Radu, peluang Indonesia mengekspor secara langsung ke A.S terbuka luas. "Apalagi respon pembeli di sana bagus sekali," ujar Radu. Umumnya, kata Radu, pasar Amerika lebih menyukai karya etnik Indonesia dengan desain modern.
Sejak tahun 2003, tren ekspor perhiasan Indonesia ke AS naik 26%. Nah, tahun lalu, nilai ekspor mencapai US$ 66,2 juta. Tidak heran jika pemerintah menargetkan adanya peningkatan ekspor perhiasan Indonesia ke AS pasca pameran tersebut. "Pemerintah menargetkan ekspor perhiasan naik 30% dari tahun kemarin," ucapnya. Menurut Radu, ini saatnya Indonesia mengekspor langsung perhiasan ke AS tanpa perantara pembeli asing.
Selain itu, para pengusaha juga optimis mampu menembus pasar AS. Seperti yang diyakini oleh perusahaan perhiasan asal Semarang, Jawa Tengah. "Saya merasakan hasil yang nyata lewat pameran ini," ujar Meike Sahala Direktur Seni Astana Megrania. Selama berjualan di pameran tersebut, Meike bisa mengumpulkan transaksi penjualan mencapai US$ 9 ribu.
Menurut Meike, respon pembeli sangat positif. Tambah lagi, Astana Megrania juga berhasil menggaet kerjasama dengan beberapa perusahaan di Amerika Serikat. "Saya mendapat 9 mitra kerjasama," ungkapnya. Mitra tersebut berasal dari beberapa wilayah bagian A.S, seperti Virginia, California dan Washington. "Saya mendapatkan kontrak pembuatan perhiasan dari bahan baku alami," tambahnya.
Meike berharap bisa bekerjasama lebih lanjut dengan beberapa perusahaan di Amerika tersebut. "Kerjasama tersebut akan tetap kami tindak lanjuti," tuturnya. Selama pameran ini Meike berhasil mendapat kontrak dagang sebesar US$ 35.207.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News